image_pdf

Malang. Tim Peneliti Universitas Negeri Malang (UM) berhasil menerima Dukungan Pendanaan Tahap II  melalui penetapan Menteri Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional pada Jum’at (10/7) secara daring. Pendanaan ini merupakan salah satu program Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 dari Kemenristek BRIN terkait Riset dalam Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia.

Menristek/Kepala BRIN, Bambang PS Brodjonegoro menyampaikan bahwa kegiatan Penelitian, Pengembangan, Pengkajian dan Penerapan (Litbangjirap) dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 hanya bisa berhasil dilakukan dengan kolaborasi dan sinergi antar berbagai pihak. “Kegiatan Litbangjirap terkait Covid-19 dengan waktu yang sangat singkat ini hanya bisa dilakukan dengan kolaborasi dan sinergi antar berbabagai pihak.

Dalam hal ini, kolaborasi dan sinergi dalam Litbangjirap merupakan sesuatu yang mutlak dan tidak bisa ditawar” ungkap Bambang PS Brodjonegoro. Beriringan dengan hal ini, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Rionald Silaban menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap program Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19sebagai wujud nyata dalam percepatan dan penanganan Covid-19.

Dari 903 judul proposal yang masuk, telah lolos sebanyak 139 proposal pada tahap II setelah melakukan proses review dan penilaian dengan total dana yang diberikan sebesar Rp 27,3 Miliar. Dalam hal ini, UM mendapatkan dukungan Pendanaan Tahap II pada dua proposal penelitian yang diusulkan. Proposal tersebut yakni Locahubie : Pengembangan Pasar Lokal Secara Gototng Royong Melalui Inovasi E-Commerce untuk Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan Di Masa dan Pasca Covid-19 (Produk Herbal, Tanaman Obat, Makanan dan Alat Kesehatan) yang diketuai oleh Prof. Dr. Heri Pratikto, M.Si dan Pengembangan Sistem Monitoring Produktivitas Tanaman Pangan yang Dibutuhkan Masyarakat dan Proses Delivery System Secara Social/Physical Distancing Pada Masa Covid-19 yang diketuai oleh Dr.Eng. Muhammad Ashar, S.T., M.T.

Dr. Eng. Muhammad Ashar, S.T., M.T. menyampaikan bahwa garis besar proposal pertama yaitu berkaitan dengan produk inovasi pengembangan pasar lokal secara gotong royong yang dapat membantu edukasi digital masyarakat UMKM dalam menjual produk mereka secara online. Sedangkan proposal kedua terkait inovasi teknologi safety food dengan edukasi digital bagi petani untuk menjual hasil pangan kepada masyarakat berbantuan mapping kebutuhan secara delivery social distancing. “Tim tersebut merupakan kolaborasi dari periset PUI-PT, Disruptive Learning Inovasi UM, Pusat Halal LP2M UM, IPB, PUI-PT Oktal Unmul, dan PKOPT Malang”, ungkap Dr. Eng. Muhammad Ashar, S.T., M.T.

Pewarta : Siti Nuradilla – Internship Humas UM