UM Dorong Pengembangan Teknologi Kuantum melalui Kuliah Tamu Berkelas Dunia
Bagikan:
Bagikan:
Malang – Dalam era Revolusi Kuantum 2.0 yang sedang berlangsung, mekanika kuantum telah menjadi pusat perhatian para ilmuwan dan inovator di seluruh dunia. Fenomena yang awalnya dianggap sebagai teori abstrak ini kini mulai diterapkan dalam teknologi yang berpotensi mengubah banyak aspek kehidupan manusia. Universitas Negeri Malang (UM), melalui Departemen Fisika FMIPA, telah mengambil langkah nyata dengan menyelenggarakan Kuliah Tamu Dosen Praktisi bertema “Two Level System in Quantum Mechanics”.
Acara yang diadakan pada Selasa (15/10) ini mendatangkan Dr. Suharyo Sumowidagdo, seorang peneliti senior dari Pusat Riset Fisika Kuantum BRIN, yang juga terlibat dalam riset di CERN, Switzerland. Kehadiran Dr. Suharyo di UM bukan hanya menambah wawasan mahasiswa, tetapi juga membawa dampak besar terhadap arah penelitian kuantum di Indonesia.
Mekanika kuantum memang dikenal rumit, tetapi Dr. Suharyo berhasil menyampaikan konsep kunci seperti spin partikel dengan cara yang mudah dipahami. Spin, yang merupakan sifat intrinsik partikel subatomik seperti elektron dan proton, memainkan peran penting dalam pengembangan teknologi mutakhir seperti komputasi kuantum. “Spin adalah pijakan penting dalam fisika kuantum modern,” ungkap Dr. Suharyo. Melalui manipulasi spin, ilmuwan dapat mengembangkan qubit, unit terkecil dalam komputasi kuantum yang memiliki kemampuan pemrosesan jauh lebih cepat daripada komputer klasik.
Menariknya, spin partikel ini hanya memiliki dua kemungkinan orientasi, yaitu spin up (↑) dan spin down (↓). Meskipun sederhana, konsep ini telah membuka pintu bagi inovasi besar di bidang teknologi, termasuk dalam pengembangan perangkat nano dan komputasi kuantum. “Pemahaman mendalam tentang spin membawa kita pada revolusi teknologi yang akan mengubah cara kita hidup,” lanjut Dr. Suharyo.
Kehadiran pakar seperti Dr. Suharyo di UM menunjukkan komitmen universitas untuk terus berinovasi dan relevan dengan perkembangan global. Rangkaian kuliah tamu ini bukan hanya memperkaya kurikulum, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam penelitian mutakhir, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4: memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif bagi semua.
Di Indonesia, BRIN juga tengah mengembangkan infrastruktur jaringan High Performance Computer (HPC) guna mendukung riset kuantum. Hal ini membuktikan bahwa teknologi kuantum bukan lagi sebatas mimpi, tetapi sudah mulai diwujudkan di berbagai belahan dunia, termasuk di tanah air.
Dengan memanfaatkan ilmu dan teknologi kuantum, UM dan Indonesia bersiap menghadapi masa depan di mana komputasi kuantum, perangkat nano, dan inovasi berbasis kuantum akan mengubah wajah dunia teknologi dan kehidupan manusia.
Pewarta: Mochamad Khoirul Rifai, M.Si. – Staf Laboratorium Fisika FMIPA UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM