image_pdf
Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit memaparkan materi dalam worshop pemanfaatan kecerdasan buatan di Lab. Drama FS UM

Malang—Universitas Negeri Malang (UM) terus berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi terkini. Pada Jumat (30/8), Fakultas Sastra UM menggelar workshop bertajuk “Pemanfaatan Kecerdasan Buatan untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran”. Acara yang berlangsung di Laboratorium Drama Fakultas Sastra ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Sastra, dosen dan tenaga kependidikan.

Workshop ini menghadirkan Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A., yang merupakan Ketua Smart Learning and Character Center (PSLCC) sebagai narasumber utama. Moderator acara adalah Guru Besar Sastra Indonesia Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd., yang turut mendampingi jalannya diskusi dan tanya jawab.

Dalam pemaparannya, Prof. Eko menjelaskan tentang pola komunikasi yang digunakan oleh teknologi kecerdasan buatan, khususnya ChatGPT. Menurut beliau, teknologi ini memanfaatkan Natural Language Processing (NLP), yang memungkinkan mesin berkomunikasi dengan manusia secara natural. “Saat menggunakan ChatGPT, kita harus memberikan perintah seolah-olah sedang berbicara dengan manusia,” jelas Prof. Eko.

Lebih lanjut, beliau menunjukkan cara menggunakan prompt atau perintah secara kreatif agar dapat menghasilkan jawaban sesuai harapan. Prof. Eko menekankan pentingnya kreativitas dalam memberikan perintah kepada AI, karena hal ini akan mempengaruhi kualitas output yang dihasilkan. “Chatgpt akan menjawab sesuai dengan prompt yang kita gunakan, kalau prompt nya umum ya jawabannya umum, kalau spesifik jawabannya akan spesifik,” ujar Prof. Eko.

Beliau menekankan pentingnya kreativitas dalam memberikan perintah kepada AI, karena hal ini akan mempengaruhi kualitas output yang dihasilkan. Disamping itu, Prof. Eko juga turut berbagi wawasannya yaitu adanya robot AI bernama Sophia ciptaan perusahaan Hanson Robotics Hong Kong. Robot tersebut memberikan pernyataan terkait dengan AI yang juga memiliki emosi.

“Saya sama seperti kalian (manusia) yaitu memiliki emosi, akan tetapi emosi saya adalah emosi artificial dan saya juga memiliki empati artificial, hal ini karena saya merupakan ciptaan manusia yg harus menjalankan algoritma cerdas mempelajari artefak-artefak manusia yang ada di dalam public knowledge“, ucap robot AI tersebut.

Dosen dan Tenaga Kependidikan FS UM bersama dengan Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit dalam workshop Pemanfaatan Kecerdasan Buatan untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Workshop ini merupakan langkah konkret Fakultas Sastra UM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam bidang pendidikan berkualitas pada poin ke-4. Dengan pemanfaatan kecerdasan buatan, diharapkan para dosen dan tenaga kependidikan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan inovatif.

Kehadiran teknologi AI seperti ChatGPT diharapkan dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam proses belajar mengajar di UM, sejalan dengan upaya universitas untuk terus berinovasi dan memberikan pendidikan terbaik bagi mahasiswanya.

Pewarta: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM