image_pdf

Prof. Dr. Siti Nurrochmah, M. Kes.

Studi tentang motorik (gerak) manusia tidak terlepas dengan ilmu gerak kinesiologi, performance manusia, pendidikan jasmani, dan Body movement. Perilaku gerak (motor behavior) merupakan sub disiplin ilmu yang menekankan pada investigasi mengenai prinsip-prinsip perilaku manusia. Perilaku gerak dibagi ke dalam tiga bagian yaitu: (a) teori gerak, (b) belajar gerak, dan (c) perkembangan gerak. Belajar gerak (motor learning) merupakan studi tentang keterampilan untuk memperoleh dan menyempurnakan gerakan. Belajar gerak dipengaruhi oleh berbagai aspek seperti bentuk latihan, pengalaman, dan situasi belajar manusia. Agar tujuan pembelajaran gerak dan keterampilan yang ingin dicapai bisa terlaksana dengan baik, diperlukan strategi dan rancangan pembelajaran motorik yang efektif, matang dan tertata, termasuk penggunaan pendekatan yang tepat pada jenjang pendidikan siswa yang belajar. Dalam belajar gerak, seyogyanya pendekatan yang digunakan dapat berbentuk (a) Developmentaly Appropiate Practice (DAP) atau (b) pendekatan berbasis Berdiferensiasi yaitu berhubungan dengan kesiapan belajar,minat belajar dan gaya belajar peserta didik, (c) pendekatan Pola Gerak Dominan (PGD) yaitu pembelajaran yang mengacu pada pembentukan keterampilan dalam pembelajaran gerak pada jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK/MAN. Adapun untuk mencapai efisiensi gerak diperlukan beberapa unsur kemampuan salah satunya kemampuan fisik. Tingkat kebutuhan setiap unsur tidak sama tiap jenis keterampilan pada cabang olahraga yang ditekuni. Berikut disajikan contoh sebaran beberapa keterampilan dalam olahraga tertentu yang memerlukan kemampuan fisik sebagai kebugaran motorik.

Tabel 1. Tingkat Kebutuhan Komponen Kondisi Fisik yang Berhubungan Dengan Keterampilan Dalam Berbagai Cabang Olahraga

Jenis AktivitasKese­imbang­anKoor-dinasiKecepat­an ReaksiKelincahanDaya LedakKecepatan
Badminton*****************
Baseball *********************
Basket **********************
Bowling **************
Tari aerobic*************
Tari ballet******************
Sepakbola**********************
Golf *************
Bola tangan*******************
Judo ***********************

Keterangan: * = tidak dibutuhkan, ** = dibutuhkan sedikit, *** = dibutuhkan **** = sangat dibutuhkan

Komponen tersebut sangat dibutuhkan, agar diperoleh efisiensi gerak disamping  untuk peningkatan kualitas unjuk kerja jenis keterampilan gerak yang akan dikuasai, sehingga penting menerapkan prinsip mengulang-ulang gerakan melalui latihan latihan pada komponen kemampuan fisik pada jenis keterampilan yang dipelajari. Latihan bentuk aktivitas fisik diarahkan untuk penguasaan keterampilan gerak yang diinginkan. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan terhadap kemampuan fisik yang mendukung kelancaran penguasaan keterampilan gerak yang dipelajari.    

Penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan Studi S3 di UNESA Surabaya, masalah yang dikaji terkait dengan peningkatan kemampuan fisik untuk mendukung pembelajaran keterampilan gerak masalah yang dikaji “Peningkatan Kemampuan Kekuatan Otot dan Daya Ledak Otot Akibat Pelatihan Beban Dinamis dan Statis”. Data dianalisis menggunakan teknik Manova Hotelling’s Trace, diperoleh koefisien F = 17,283 dan sig. F = 0,000. Berarti ada peningkatan variabel KOT, KOL, DOT, dan DOL secara bersama akibat pelatihan beban dinamis dan beban statis. Melakukan pelatihan fisik rutin termasuk pembelajaran gerak, pertandingan atau perlombaan membutuhkan energi untuk menopang unjuk kerja tersebut. Energi berasal dari bahan makanan yang dikonsumsi.  

Energi/Kalori yang dihasilkan dari konsumsi zat gizi digunakan melakukan aktivitas jalan, lari atau aktivitas fisik lainnya seperti latihan-latihan. Kalori yang dihasilkan dari bahan makanan yang dikonsumsi menunjang untuk bergerak. Sebaiknya jumlah nilai kalori yang masuk dari bahan makanan jumlahnya sama dengan jumlah nilai kalori yang keluar untuk aktivitas gerak, jika tidak terjadi keseimbangan energi akan berdampak kesehatan tubuh. Penulis melakukan penelitian tentang energi/kalori yang keluar dan kalori yang dikonsumsi bersama sejawat kolega dari FIK UNY dan Sejawat dari PT Brundi. Penelitian pada mahasiswa pendidikan jasmani dan olahraga. Kelompok mahasiswa yang melakukan latihan fisik dan ada mahasiswa yang tidak melakukan latihan fisik. Jumlah nilai kalori yang dikeluarkan antara mahasiswa yang aktif latihan dan tidak aktif latihan terdapat berbedaan yang signifikan, mahasiswa departemen pendidikan jasmani dan olahraga sebagai kelompok yang melakukan latihan fisik energi yang dikeluarkan sebesar 1820,26 kkal lebih banyak dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak melakukan latihan olahraga/fisik 1520,13 Kkal makanan standar. Dilaporkan pula bahwa Nutrisi sangat dibutuhkan pada waktu melakukan aktifitas fisik termasuk saat latihan, pertandingan atau perlombaan dan masa pemulihan. Dikatakan terdapat keseimbangan enersi jika jumlah nilai kalori bahan makanan yang dikonsumsi jumlahnya sama dengan jumlah kalori  yang dikeluarkan untuk melakukan berbagai aktivitas fisik. Menghitung kalori yang keluar dengan cara jumlah kalori dari aspek aspek di bawah berikut ini. (1) metabolisme basal, (2) kerja fisik aktivitas fisik rutin, (3) kerja tambahan seperti latihan, latihan olahraga kompetisi, (4) pajak makanan (10%) dan (5) jumlah seluruh aspek 1-4 tersebut.

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa komponen kemampuan motorik diperlukan untuk menunjang membutuhkan, agar diperoleh efisiensi gerak disamping  untuk peningkatan kualitas unjuk kerja jenis keterampilan gerak yang akan dikuasai, sehingga penting menerapkan prinsip mengulang-ulang gerakan melalui latihan latihan pada komponen kemampuan fisik pada jenis keterampilan yang dipelajari. Latihan bentuk aktivitas fisik diarahkan untuk penguasaan keterampilan gerak yang diinginkan. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan terhadap kemampuan fisik yang mendukung kelancaran penguasaan keterampilan gerak yang dipelajari, Disamping diperlukan unsur kemampuan fisik untuk penguasaan keterampilan gerak, tubuh juga memerlukan asupan nutrisi yang mengandung seluruh zat-zat gizi yang cukup baik ditinjau segi kuantitas dan kualitas. Nutrisi yang diperlukan adalah bahan makanan yang menghasilkan energi untuk menunjang dan mendukung aktivitas gerak baik pada waktu pembelajaran gerak/keterampilan dalam olahraga, atau latihan atau pertandingan pertandingan atau perlombaan. Jumlah nilai kalori yang dikonsumsi dari bahan makanan disarankan sebaiknya sama dengan jumlah kalori yang dikeluarkan untuk bergerak/aktivitas fisik sepeti latihan latihan atau pertandingan/perlombaan.