image_pdf
[RILIS]
Peluang menjadi mahasiswa baru (maba) Universitas Negeri Malang (UM) bakal semakin besar. Pasalnya, UM tahun ini menambah sekitar 2,3 ribu kuota Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun ajaran 2024/2025. Itu artinya, kuota PMB UM tahun ini bakal mencapai 11 ribu lebih.

Rektor UM Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. mengatakan penambahan kuota itu bertujuan memberikan kesempatan lebih besar kepada masyarakat untuk mengenyam pendidikan tinggi di UM. Sebab, peminat UM selalu meningkat setiap tahunnya.

Ia mengatakan penambahan kuota itu sekaligus sebagai upaya untuk mendongkrak angka partisipasi kasar (APK). Penambahan kuota tersebut juga telah mempertimbangkan rasio dosen dengan mahasiswa. “Termasuk menimbang fasilitas, sarana, dan prasarana yang ada,” ucapnya. Sehingga, penambahan kuota tersebut masih dalam batas wajar dan rasional.

Kepala Sub Direktorat Seleksi UM, Dr. Rizky Firmansyah, SE MSA CSRS CAP CRA mengatakan ada dua jalur besar yang akan dibuka, yakni Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) dan jalur Mandiri UM. Rizky menjelaskan SNPMB dipecah lagi menjadi dua jalur, yakni Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) dan Selesksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).

Dirinya menyampaikan bila SNBP tidak bisa diikuti semua siswa, sebab jalur itu khusus untuk siswa yang memiliki prestasi akademik nilai rapor. Sehingga, sekolah akan menyeleksi melalui pemeringkatan hasil nilai rapor mulai semester satu sampai semester lima. “Kuota siswa eligible tiap sekolah berbeda-beda. Bergantung akreditasinya,” ucapnya.

Rizky mengatakan semakin baik akreditasi sekolah semakin besar pula kuota siswa eligiblenya. Pendaftaran SNBP akan dibuka 14-28 Februari nanti. Sedangkan, hasilnya akan diumumkan 26 Maret mendatang. Sementara, jalur SNBT bisa diikuti oleh semua siswa kelas XII, baik dari SMA, SMK, dan MA.

Termasuk siswa eligible yang gagal pada SNBP. Namun, bagi siswa eligible yang telah diterima pada jalur SNBP, mereka tidak bisa mendaftar pada jalur SNBT dan jalur mandiri. Rizky menyampaikan itu sekaligus regulasi baru dalam SNPMB tahun ini. “Kalau tahun lalu hanya tidak bisa mendaftar pada jalur SNBT saja,” ucapnya.

Begitu juga bagi calon mahasiswa baru (camaba) yang diterima pada SNBT dan telah melakukan registrasi ulang. Mereka juga tidak dapat mendaftar pada jalur mandiri di PTN manapun. Sederhananya, kalau sudah diterima di jalur SNBP dan SNBT, kesempatan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di jalur mandiri akan tertutup. Untuk itu, Rizky mengingatkan agar berhati-hati dalam memilih prodi.

Dirinya mengatakan SNBT akan dilaksanakan pada 21 Maret-5 April mendatang. Pilihan prodi di UM tahun ini juga semakin beragam. Pasalnya tahun ini ada tiga prodi baru yang bisa dilamar melalui jalur SNPMB. Yakni prodi S1 kedokteran, prodi S1 kebidanan, dan prodi S1 keperawatan.

Sebenarnya, tiga prodi tersebut tak semuanya baru beroperasi tahun ini. Sebab, prodi S1 kedokteran sudah membuka PMB sejak tahun lalu. Namun, saat itu hanya bisa dilamar melalui jalur mandiri saja. Itu lantaran izin operasional prodi tersebut baru keluar setelah SNPMB selesai. “Kalau dua prodi yang lain murni baru beroperasi tahun ini,” imbuhnya,

Terakhir, ada sub jalur baru dalam jalur mandiri UM yakni mandiri jalur leadership. Jalur tersebut akan memberikan kesempatan bagi aktivis organisasi di sekolah untuk bisa diterima di UM. Jalur ini khusus bagi siswa yang pernah menjadi ketua atau wakil ketua dalam Oragnisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Majelis Perwakilan Kelas (MPK), Palang Merah Remaja (PMR), dan Pramuka.

Itu artinya tahun ini ada lima sub jalur mandiri di UM. Di antaranya mandiri prestasi, mandiri skor Seleksi Nasional Berbasis Tes-Ujian Tulis Berbasis Komputer (SNBT-UTBK), mandiri Tes Mandiri Berbasis Komputer (TMBK), mandiri kemitraan, dan mandiri leadership. “Untuk pembagian kuota tiap jalurnya, SNBP 25 persen, SNBT 30 persen, dan mandiri 45 persen,” pungkasnya.

Pewarta: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM