image_pdf
Ruang pelayanan perpustakaan UM sepi akibat antisipasi wabah corona di UM

Malang. Mengantaisipasi merebaknya virus corona masuk ke wilayah kampus. Pihak Universitas Negeri Malang (UM) memberlakukan beberapa kebijakan yang mulai terlihat masif sejak Selasa lalu (17/3). Mulai dari melakukan proses perkuliahan secara daring hingga menunda berbagai kegiatan yang mengundang banyak massa. Selain itu, untuk menjaga warga di dalam kampus yang masih berkativitas hingga saat ini pun berbagai Standar Operasional Prosedur (SOP) dilakukan.

Beberapa SOP ini terlihat mulai dari ketika masuk setiap gerbang kampus. Setiap orang diberhentikan satpam terlebih dulu untuk diperiksa tubuhnya menggunakan alat ukur suhu elektrik. Jika orang tersebut ketika dicek suhu ternyata di atas 37 derajat celsius maka tidak diperkenankan untuk masuk lingkungan kampus. “Tadi alhamdulillah bisa masuk karena suhu tubuh saya ketika dicek sekitar 35 derajat, jadi aman,” ungkap David salah satu pegawai perpustakaan UM.

Papan himbauan cek suhu badan di gerbang Ambarawa UM (1)

Selain harus dicek terlebih dahulu suhu setiap orang yang hendak masuk kampus, disetiap sisi ruangan di kampus UM pun juga diberi botol berisi hand sanitizer untuk antisipasi kuman maupun virus yang menempel pada tangan. Hal ini seperti terlihat tadi siang (18/3) di sekitar tempat masuk ruangan skripsi dan tesis perpustakaan pusat UM. “Cukup tenang juga, karena di sediakan hand sanitizer ini. Terlebih buku maupun keyboard komputer pun juga banyak yang pegang orang. Ya ini salah satu cara antisipasi,” terang Septian Adi mahasiswa Pascasarjana UM.

Untuk memberikan rasa aman terhadap virus corona tadi siang juga terlihat petugas dari kampus menyemprot setiap sisi ruangan menggunakan desinfektan. Hal ini dilakukan untuk menginaktivasi atau membunuh mikroorganisme patogen yang dapat menginfeksi manusia. Beberapa spot yang disemprot terlihat seperti di sekitar Fakultas Ekonomi hingga Fakultas Ilmu Pendidikan. “Merasa aman di dalam kampus kalau ada tindakan semacam ini,” ungkap pria yang biasa disapa Adi ini.

Setiap orang yang masuk UM dicek suhu badannya oleh petugas

Dengan diberlakukan surat edaran yang membuat perkuliahan dilakukan secara daring, mulai Selasa kemarin memang kawasan kampus UM terlihat cukup sepi. Terlihat di beberapa ruang kelas hingga kafe yang biasa ramai pengunjung pun terlihat sepi karena memang untuk menghindari kontak fisik dan juga melakukan instruksi presiden agar belajar dari rumah. “Kita cari amannya saja lah, walaupun juga menyayangkan beberapa kegiatan seperti diskusi hingga nobar film di UM yang sudah diagendakan lama banyak yang dibatalkan karena wabah ini. semoga segera kembali normal,” harap Adi.       

Nama                   : Moh. Fikri Zulfikar

Mahasiswa : Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)