image_pdf
Inovasi Pembuatan Keju Mozarella Melalui Bioteknologi

Keju mozarella merupakan salah satu jenis keju yang paling populer di dunia. Namun, untuk memproduksinya, dibutuhkan teknologi yang tepat dan bahan baku susu sapi yang berkualitas tinggi. Oleh karena itu, para dosen di Universitas Negeri Malang (UM) mencoba mengoptimalkan potensi peternakan lokal yang ada di Desa Pagersari, Ngantang, Malang dengan memanfaatkan Bioteknologi (BioTek) dalam pembuatan keju mozzarella. Salah satu metode yang digunakan adalah penggunaan ekstrak papain sebagai koagulan dalam proses pembuatan keju. Kegiatan ini disosialisasikan kepada Tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Pagersari pada Senin (07/08/2023) di Balai Desa Pagersari.

Inovasi pembuatan keju mozarella menggunakan bioteknologi ini dilakukan oleh para dosen di UM dalam upaya meningkatkan nilai tambah diversifikasi produk turunan industri susu yang higienis dan ekonomis. Selain itu, inovasi ini juga bertujuan untuk mendukung pengembangan peternakan lokal dan meningkatkan kesejahteraan peternak di daerah sekitar UM. Inovasi ini telah dilakukan riset dan uji coba selama beberapa waktu oleh para dosen di UM. Mereka telah melakukan uji laboratorium dan pengembangan teknologi selama beberapa tahun sebelum berhasil mengoptimalkan peternakan lokal dengan BioTek untuk pembuatan keju mozzarella menggunakan ekstrak papain.

Inovasi Pembuatan Keju Mozarella Melalui Bioteknologi

Menurut Ajeng Daniarsih, S.Si., M.Si., salah satu dosen yang terlibat dalam pengembangan teknologi ini mengatakan bahwa hasil pengembangan riset ini diluar ekspektasi awal. “Kami sangat bangga dengan hasil kerja keras kami dalam mengoptimalkan peternakan lokal dengan BiTek untuk pembuatan keju mozzarella menggunakan ekstrak papain. Dengan inovasi ini, kami berharap dapat meningkatkan kualitas produk turunan industri susu yang dihasilkan di daerah sekitar UM dan membantu meningkatkan kesejahteraan peternak lokal. Selain itu, UM juga berencana untuk memperluas penggunaan teknologi ini ke industri keju di seluruh Indonesia.” ungkapnya

Teknologi pembuatan keju mozzarella menggunakan bioteknologi ini didasarkan pada penggunaan ekstrak papain sebagai koagulan dalam proses pembuatan keju. Dalam pengembangan teknologi ini, para dosen di UM melakukan riset dan pengujian yang intensif untuk menemukan formula yang tepat. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan peternak lokal untuk memastikan kualitas susu sapi yang digunakan dalam pembuatan keju.

Inovasi ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku susu untuk kebutuhan industri keju di Indonesia. Dengan adanya teknologi pembuatan keju mozarella menggunakan bahan baku susu lokal yang berkualitas, maka potensi industri keju di Indonesia dapat terus berkembang. Pengembangan teknologi pembuatan keju mozarella menggunakan bioteknologi di UM juga mendapatkan apresiasi dari pihak mitra. “Saya mewakili seluruh ibu-ibu PKK Desa Pagersari mengucapkan banyak terima kasih kepada tim dosen UM yang telah mengembangkan inovasi pengolahan susu menjadi keju mozarella ini. Kami sangat terbantu dalam mengembangkan usaha susu yang ada disini agar bisa menjadi banyak olahan lain dan bisa meningkatkan nilai jual. Kami berharap, UM terus memberikan pendampingan usaha kami hingga berhasil secara maksimal,” pungkas Siti Nurjanatin, Ketua PKK Desa Pagersari.

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah