image_pdf

Program Critical Language Scholarship (CLS) merupakan program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa Amerika Serikat untuk berpartisipasi aktif dalam studi bahasa asing secara intensif di negara asal bahasa yang ingin dipelajari. Program ini dibiayai secara penuh oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Dari program tersebut, terdapat 24 mahasiswa asal Amerika Serikat yang mengikuti program CLS di Indonesia. 24 mahasiswa itu berkesempatan belajar bersama pada mentor di Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) – Pusat Studi Bahasa dan Budaya Indonesia (PSBBI) Universitas Negeri Malang (UM) selama 3 bulan. Terhitung sejak Juni-Agustus, para mahasiswa Amerika Serikat belajar bahasa dan budaya Indonesia, hingga pada Selasa (08/08/2023) program CLS resmi ditutup dengan rangkaian acara farewell party yang digelar di selasar Fakultas Sastra UM.

“Perlu kami sampaikan, pada permulaan pelaksanaan program tahun ke-14 ini akan terasa sulit, terutama di minggu-minggu awal. Namun saya yakin semuanya akan berupaya tanpa lelah mencoba tanpa letih untuk menyelesaikan seluruh kegiatan yang ada. Sehingga acara sore hari ini bisa berjalan dengan baik dan program dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itulah alasan mengapa BIPA UM terus dipercaya oleh Amerika sampai tahun ke-14. Saya sampaikan selamat jalan, selamat melanjutkan hidup baru. Terakhir, tentu saja anggaplah UM ini seperti rumah sendiri, kapan saja anda bisa kembali ke sini” tutur Ketua BIPA UM sekaligus Direktur CLS Indonesia, Drs. Gatut Susanto, M.M., M.Pd. 

“Harapan kedepannya, semoga program CLS ini tetap dipercayakan kepada UM untuk tahun-tahun kedepannya. Sehingga keberlanjutan program ini bisa terjamin,” tutur Direktur Akademik UM dalam sambutannya.

“Pemerintah Indonesia berusaha untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional. Saya harap para mahasiswa ikut mempopulerkan Bahasa Indonesia di negara tempat tinggalnya. Sehingga perjuangan bangsa ini dalam menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional di suatu hari nanti dapat tercapai. Hal tersebut dapat diwujudkan manakala penutur Bahasa Indonesia semakin banyak dan meluas penggunaannya,” papar Prof. Dr. Suyono, M.Pd.

Dalam acara penutupan program CLS yang mengusung tema “Taman Nasional Indonesia” ini para mahasiswa mempersembahkan berbagai pertunjukan seni. Tujuannya agar nuansa kebudayaan Indonesia juga terasa semakin mengental, batik dipilih menjadi dresscode pada acara tersebut. Setelah pembagian sertifikat mahasiswa CLS 2023, perwakilan mahasiswa dari setiap kelas diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesan pesannya secara bergantian. Dengan berakhirnya acara penutupan, program CLS 2023 telah selesai secara resmi.

Pewarta : Hania Nuha Tsabita – Internship Humas UM
Editor : Luthfi Maulida Rochmah