image_pdf

Sebagai upaya untuk menambah wawasan tentang dunia usaha, Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Malang (UM) mengajak para mahasiswa peserta pendanaan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) 2022 untuk studi industri. Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari, mulai Kamis-Sabtu (27-29/10/2022) di Yogyakarta.

Ada 4 kategori industri yang dikunjungi dalam program ini, meliputi: 1 industri makanan dan minuman, industri jasa dan perdagangan (teknologi), industri kreatif, dan industri produksi/budidaya. 4 industri usaha tersebut adalah; Ambarketawang Group (Bakpia Kencana), PT Inixindo, PT Dagadu, dan Desa Wisata Water Gong. 

Kunjungan pertama dilakukan di Bakpia Kencana, para mahasiswa mendapatkan banyak ilmu tentang pengolahan usaha makanan dan manajemen usaha ditengah pandemi agar tidak gulung tikar. Selain itu para mahasiswa juga diajari cara membuat bakpia secara langsung dan melihat dapur produksi serta toko oleh-oleh milik Ambarketawang Group.

Pada kunjungan kedua, para mahasiswa banyak belajar tentang digital marketing di PT Inixindo. “Menurut saya, digital marketing terkadang impactnya lebih besar daripada traditional marketing, karena digital marketing jangkauannya lebih luas dan bisa diukur. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam digital marketing adalah awareness, acquisition, activation, retention, revenue dan referral,” ungkap Doni Setyawan, CEO Marketing Inixindo.

Selanjutnya, para mahasiswa belajar lebih lanjut mengenai industri kreatif, lebih tepatnya pada usaha pakaian dan creative design di Dagadu. “Kalau kita ingin kaya, maka jadilah pengusaha. Tips untuk melihat peluang usaha adalah dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada di sekitar kita, jadi harus jeli dan peka. Selanjutnya manfaatkan internet dan media sosial, manfaatkan passion atau hobi yang sudah kalian miliki dan yang terakhir kalian harus bisa berkolaborasi,” ujar Pak Mirza, CEO Dagadu Jogja.

“It is not the strongest of the species that survives, not the most intelligent that survives. It is the one that is the most adaptable to change,” tambah Pak Mirza dengan mengukit kata-kata Charles Darwin.

Pada hari ketiga sekaligus sebagai penutup rangkaian kegiatan studi industri ini, para mahasiswa berkunjung ke Water Gong. Sebuah usaha yang bergerak di bidang pariwisata dan budidaya dengan memanfaatkan alam dan sungai yang ada di daerah Klaten. “Sebuah usaha itu dibangun atas dasar kemauan, keuletan, kejujuran, keberanian, serta modal. Kalau kita sudah yakin ingin menjadi pengusaha maka harus memegang erat dasar-dasar tersebut,” ujar Pak Bagong, pemilik usaha Water Gong.

“Saya memulai usaha ini dengan membaca alam dan memegang kuat dasar-dasar usaha. Saya membersihkan sungai yang sebelumnya terlantar dan kotor ini dan sekarang bisa menjadi tempat wisata sekaligus budidaya ikan dengan omset perbulan lebih dari 50 juta rupiah. Kalian semua para mahasiswa wirausaha harus fokus agar usaha yang kalian miliki bisa sukses,” pungkas Pak Bagong. 

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah – Internship Humas UM