image_pdf

Malang. Sebagai upaya dalam mengembangkan hubungan pertukaran budaya antara Tiongkok dan Indonesia, pada Sabtu (9/3) Pusat Bahasa Mandarin Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan peringatan hari Bahasa Mandarin dengan tema “Satu Dunia Satu Bahasa”. Acara ini dilaksanakan di gedung Sasana Budaya UM yang dihadiri oleh pimpinan UM dan 60 mahasiswa Pendidikan Bahasa Mandarin UM dari berbagai angkatan.

Dr. Evi Eliyanah, M. A. Selaku Direktur Hubungan Internasional (HI) UM menjelaskan hubungan kerja sama UM di mancanegara.

“UM tidak hanya menjadi kampus pendidikan dengan semboyan The Learning University, namun juga menjadi rujukan dunia dalam meningkatkan kualitas multikultural untuk menghadapi bonus demografi di masa yang akan datang. Hal inilah yang menjadikan kampus UM dapat menampung aspirasi mahasiswa asing untuk berkarya. Tidak hanya itu, UM secara perlahan akan memperbarui korelasi dengan negara di kawasan Asia Timur dalam berbagai bidang,” ungkapnya.

Acara peringatan hari Bahasa Mandarin ini sangat menarik karena menampilkan hasil kreatifitas mahasiswa yang berhubungan dengan Bahasa Mandarin seperti menari tarian tiongkok, menyanyi dialek mandarin, kaligrafi tionghoa, pidato Bahasa Mandarin serta permainan tongkat api yang memadukan antara budaya nusantara dengan Asia Timur. Para peserta sangat antusias untuk melihat dan mempraktikkan Kaligrafi Tionghoa karena dapat merepresentasikan hasil orisinalitas terhadap kekayaan budaya Tiongkok melalui sebuah tulisan.

Pihak Bahasa Mandarin UM akan terus berupaya untuk mendorong mahasiswa UM dalam kompetisi Chinese bridge 2019 yang diikuti oleh seluruh univesitas di Indonesia. Melalui peringatan hari Bahasa Mandarin, mahasiswa UM dituntut untuk berjuang keras dalam merajut budaya nusantara yang dipadukan dengan budaya tiongkok untuk dapat bersaing dalam bidang seni dan budaya di kancah Asia.

“Acara ini diharapkan dapat merangkul seluruh civitas UM dari berbagai fakultas agar dapat berpartisipasi dalam memperkenalkan kearifan budaya lokal yang dikolaborasikan dengan tradisi kebudayaan Tiongkok,” tutur Marco, salah satu pemenang lomba pidato Bahasa Mandarin.

Penulis             : Said Maulana Ibrahim – Internship Humas UM

Fotografer       : Hayyu Erinda – Internship Humas UM