image_pdf

Untuk dapat menjalani studi dengan baik di Universitas Negeri Malang (UM), Sekolah Pascasarjana (SPs) adakan Orientasi Akademik bagi mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023/2024. Orientasi diikuti oleh 1216 peserta yang terdiri dari 14 bidang studi, yaitu Animasi, Bahasa Indonesia, Bimbingan dan Konseling, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Matematika, Pekerjaan Sosial, Pemasaran, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn), Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim, Sejarah, serta Seni Budaya. Acara ini dilakukan dengan megah pada Senin (11/09) di Graha Cakrawala.

Orientasi Akademik bagi mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023/2024

Orientasi ini dilakukan untuk mengenalkan alur pembelajaran PPG, sistem perkuliahan, dan kegiatan penunjang akademik yang akan dilakukan mahasiswa selama jenjang studi. Tak hanya itu, mahasiswa juga dibekali dengan bimbingan teknis Learning Management System PPG Prajabatan 2023 sebagai penunjang studi.

Sebagai pembuka, Direktur SPs, Prof. Dr. Adi Atmoko, M.Si., menyambut para mahasiswa PPG dari seluruh Indonesia yang datang ke Malang dan UM untuk menuntut ilmu. Beliau menyampaikan rasa syukurnya kepada para peserta orientasi yang telah melewati berbagai tahapan ujian untuk menjadi mahasiswa PPG. Guru Besar Bimbingan dan Konseling itu menghimbau kepada seluruh mahasiswa untuk memperhatikan seluruh materi dengan seksama agar dapat menjalani studi dengan baik selama kurang lebih dua semester.

“Dengan berbagai penunjang studi yang ada di UM, mudah-mudahan di Bulan Agustus 2024 kita bisa bertemu kembali di Graha Cakrawala, namun status anda sudah menjadi Guru Profesional,” tutur Direktur SPs yang disambut sorakan meriah dari peserta.

Kegiatan dilanjut oleh sambutan sekaligus motivasi belajar dari Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menekankan kepada mahasiswa untuk menerapkan pola hidup sehat mulai sekarang. Beliau berargumen bahwa sebelum menyehatkan murid, guru harus menyehatkan jiwa dan raganya terlebih dahulu. 

“Apa artinya berilmu kalau tubuh kita tidak sehat. Kesehatan memang bukan segala-galanya, namun segalanya tidak bisa kita jalankan jika kita tidak sehat,” ujarnya.

Tak hanya itu, Rektor UM juga menekankan kepada peserta orientasi untuk tidak berhenti belajar. Beliau menjelaskan bahwa pendidik harus menerapkan konsep learn, unlearn, dan relearn dalam berilmu. Learn merupakan proses mempelajari ilmu. Jika ilmu yang didapat sudah banyak, maka seorang pendidik harus melakukan unlearn, atau berani meninggalkan ilmu yang lama untuk menempuh lebih banyak ilmu. Setelah itu, pendidik harus relearn, atau mempelajari kembali ilmu-ilmu yang sedang berkembang. 

“Bayangkan kapasitas diri seperti gelas dan air sebagai ilmu. Jika gelas sudah terisi penuh, maka kita harus mengeluarkan sedikit air untuk menambah air yang baru. Seperti itulah konsep pendidikan, harus selalu berprogres seiring dengan perkembangan ilmu,” ujar Guru Besar Departemen Sejarah itu.

Terakhir, Rektor UM menghimbau mahasiswa untuk selalu berani mengubah diri. Beliau berkata bahwa pendidikan bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan, namun penyadaran diri. Oleh karena itu, pendidik harus memiliki pondasi diri yang kuat agar bisa memberikan ilmu dan manfaat kepada orang lain

Before we change the world, we have to change ourselves. Setelah ini, mari tinggalkan kebiasaan-kebiasaan negatif dan jadikan diri anda sosok yang baru. Kalau saudara punya komitmen, nanti ketika lulus bukan hanya menjadi Guru Profesional, namun juga dapat menjadi pribadi dengan prestasi dan manfaat yang luar biasa kepada sesama,” pungkasnya.

Pewarta: Nawal Kamilah Ismail – Internship Humas UM