image_pdf

Porprov atau Pekan Olahraga Provinsi (Pomprov) VII  Jawa Timur tahun ini dilaksanakan mulai tanggal 25 Juni hingga 3 Juli 2022 di beberapa kota yakni Jember, Lumajang, Situbondo, dan Bondowoso.  Kegiatan diikuti oleh Para atlet dari 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur untuk bertanding di 47 cabang olahraga (cabor) termasuk di dalamnya 14  cabor yang akan ditandingkan di POMNAS tahun 2022 di Padang bulan November mendatang.

Di kota Jember dilaksanakan 19 jenis pertandingan cabor, diantaranya Sepak Bola, Basket, Futsal, Bulu Tangkis, Bola Tangan, Wushu, Aeromodelling, Kempo, Tarung Derajat, dan lainnya. Di kota Lumajang dilaksanakan 16 pertandingan cabor, diantaranya yaitu Pencak Silat, Woodball, Billiard, Jujistu,  Bridge, Gulat, Muaythai, Paralayang, Balap Sepeda, Selam, dan lainnya. Di kota Situbondo dilaksanakan sebanyak 9 cabor, diantaranya ialah  anggar, hoki, judo, panjat tebing, pentanque, angkat besi/berat/binaraga, dan lainnya. Sedangkan di Bondowoso akan dilaksanakan sebanyak 7 pertandingan cabor, diantaranya ialah Karate, Taekwondo, Tenis Meja, Catur, Menembak, Panahan dan Tinju.

Atlet Porprov ini adalah para pemuda dengan usia maksimal 23 tahun yang berada di 38 kota/kabupaten. Awalnya mereka di seleksi di lembaga pendidikan masing-masing yang kemudian diseleksi kembali hingga menjadi atlet Pomprov yang saat ini sedang bertanding. Pada kegiatan ini, Bapomi Jawa Timur sebagai badan yang membina prestasi mahasiswa mempunyai program yaitu pemantauan terhadap atlet-atlet mahasiswa yang berasal dari Perguruan Tinggi di Jawa Timur. Bapomi mengirimkan tim monitoring dan evaluasi untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi atlet-atlet mahasiswa potensial yang membela daerahnya masing-masing. 

“Kami akan memantau semua atlet dari seluruh cabor yang ada sesuai dengan POMNAS nanti, hal ini merupakan upaya untuk mengenali lebih dekat para atlet yang potensial ini. Selanjutnya para pemenang ini akan kita adakan event lagi sebagai seleksi akhir untuk mewakili Jatim di laga POMNAS yang akan dilaksanakan di Padang pada bulan november mendatang,” ujar Ketua Bapomi, Dr. Mu’arifin, M.Pd.

Seleksi yang akan diadakan Bapomi akan dilaksanakan segera setelah selesainya Pomprov ke VII dan akan disesuaikan dengan proses penerimaan mahasiswa baru, karena kemungkinan besar terdapat atlet potensial yang belum sempat terjaring. Apabila data yang diperoleh dari empat sumber sudah terpenuhi, maka selanjutnya Bapomi akan coba menganalisis secara internal dengan melibatkan tim ahli dan pakar yang ada di Jawa Timur. 

Ke empat sumber data tersebut yaitu dari monev Pomprov yang dipadukan dengan data pemenang, data mahasiswa baru yang berpotensial, dan data dari KONI. Setelah analisis tersebut selesai akan tampak hasil akhir yang nantinya memuat data atlet mahasiswa yang akan terjun ke POMNAS mendatang. Hasil akhir itulah yang akan diperhitungkan pada saat Rakerprov yang melibatkan seluruh pengurus Bapomi Jawa Timur dan para Wakil Rektor III di seluruh perguruan tinggi Jawa Timur. 

“Secara teknis, kita sudah mempunyai nama-nama yang akan diturunkan di POMNAS. Secara nonteknis, dikarenakan rumitnya mengatur akomodasi maka akan kita bahas di Rakerprov nanti. Selain mempersiapkan atlet-atlet yang akan diterjunkan ke dalam POMNAS, Bapomi Jawa Timur juga berupaya keras agar mendapat sokongan dana dari pemerintah. Hal ini dikarenakan selama ini akomodasi untuk atlet-atlet ditanggung sendiri oleh perguruan tinggi asalnya yang dikoordinasi oleh Bapomi,” jelas Dr. Mu’arifin, M.Pd.

“Mudah-mudahan kita memperoleh sinyal yang bagus agar bisa mengurangi beban perguruan tinggi. Semoga juga semua atlet bisa kita kirimkan sehingga kita bisa berlaga dengan kekuatan penuh untuk mencapai target menjadi rangking dua,” pungkasnya.

Pewarta: Luthfi Maulida – Internship Humas