image_pdf

Malang. Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) kembali berhasil melaksanakan seminar proposal secara daring. Pandemi Covid-19 tidak menghalangi semangat Riska Febrianti, mahasiswi S1 Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) melaksanakan seminar proposalnya pada (8/5).

Pandemi Covid-19 bukan menjadi penghalang mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diemban. Sistem daring menjadi pilihan dalam menjalankan proses belajar mengajar sebagai aksi tanggap pemutusan penyebaran Covid-19 di Indonesia. UM tetap melaksanakan seminar proposal walaupun dengan sistem daring. Riska menjelaskan seminar proposalnya dilaksanakan via WhatsApp (WA) dengan presentasi tertulis. “Setiap mahasiswa yang melaksanakan seminar proposal mengirimkan power point ke grup WA serta dilengkapi dengan moderator sebagai pemandu seminar proposal seperti biasanya”, jelasnya.

Seminar proposal terdiri dari empat sesi yakni sesi pertama penyaji akan mengirimkan power point yang akan ditelaah oleh semua mahasiswa. Sesi kedua, proses tanya jawab antar penyaji dengan mahasiswa mengenai isi proposal yang disajikan. Sesi ketiga, penyaji akan menjawab pertanyaan yang diberikan mahasiswa lain dan sesi terakhir berupa proses pembahasan isi proposal secara keseluruhan dan pemberian masukan dari mahasiswa lain. Teknik seminar proposal yang dilaksanakan setiap mahasiswa pada dasarnya berbeda, tergantung dosen pengampu masing-masing.

Pelaksanaan kali ini berbeda dengan seminar proposal biasanya. Umumnya mahasiswa mempresentasikan langsung proposalnya di depan kelas dengan dihadiri secara langsung oleh dosen pembimbing, dosen pengampu mata kuliah, dan mahasiswa. Jika dibandingkan dengan sistem sebelum pandemi Covid-19 seperti saat ini, kebanyakan mahasiswa akan lebih memilih seminar proposal secara umum karena efisiensi dan efektivitas yang tinggi. Mahasiswa akan lebih merasakan sensasi berbeda ketika berdiri di depan kelas dengan dihadiri dosen secara langsung. “Ketika seminar proposal dilakukan secara tatap muka, mahasiswa bisa mendapatkan pertanyaan atau masukan dengan lebih leluasa”, ungkapnya.

Riska juga menambahkan walaupun melaksanakan seminar proposal di tengah pandemi Covid-19, dirinya telah lega dan tetap bersyukur karena menyelesaikannya dengan baik. Dalam hal ini, masukan dalam membenahi proposal tetap menjadi nilai tambah dalam kredibilitas proposal yang ditulis.

Pewarta : Siti Nuradilla – Internship Humas UM