image_pdf
Assc. Prof. Dr. Eng. Khoirul Anwar saat menyampaikan materi

Malang. Universitas Negeri Malang (UM) tidak hanya dikenal sebagai kampus pendidikan namun juga dikenal sebagai pencetak generasi baru untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Oleh sebab itu, Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan (HMJ EKP) Fakultas Ekonomi (FE UM) menyelenggarakan agenda seminar nasional pendidikan 2019 pada Minggu (03/11) yang dihadiri 300 peserta. Acara ini bertempat di Aula D4 FE UM yang bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas generasi millenial dalam pembangunan ekonomi melalui Life-Based Learning di Era Revolusi Industri 4.0.

Narasumber dalam kegiatan ini adalah Assc. Prof. Dr. Eng. Khoirul Anwar sebagai pemilik hak paten  International Telecommunication Union dan 4G Uplink, Bagas Yulistyati Setyawan, M. Si (Kepala Bidang Industri Non Agro Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur), Eko Listiyanto, MSE. (Wakil Direktur INDEF) dan Dr. Hari Wahyono, M. Pd (Dosen FE UM).

Para Keynote Speaker berfoto bersama

Assc. Prof. Dr. Eng. Khoirul Anwar menjelaskan perkembangan generasi berdasarkan pengaruh revolusi industri dalam Presentasinya.

“ Revolusi industri selalu berubah setiap 100 tahun. Hal ini akan berdampak terhadap pengaruh lahirnya generasi sesuai dengan peradaban zaman. Sebagai contohnya pada generasi Baby Boomer yang lahir pada tahun 1945 memiliki kepribadian berjiwa berpetualang, optimistik, berorientasi kerja dan anti pemerintah. Berbeda pula untuk generasi X yang memiliki jiwa individualis, luwes, skeptis dan harapan tinggi untuk pekerjaan. Khusus generasi millenial memiliki ciri personalitas yang percaya diri, kompetitif dan haus perhatian. Generasi yang lahir pada tahun 1996 sangat unik dan disebut sebagai generasi Z karena sebagian besar suka menghadapi perubahan sosial, suka berbagi dan menghargai keberagaman, “ Ungkapnya.

Penyerahan Sertifikat kepada Dr. Hari Wahyono, M. Pd selaku pemateri

Pada revolusi industri 1.0, ditemukan sejumlah alat yang memudahkan pekerjaan manusia saat itu antara lain mesin uap. Revolusi industri 2.0 mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam bidang transportasi seperti diciptakan pesawat untuk menambah efisiensi waktu. Revolusi industri 3.0 ditemukan mesin bergerak atau berpikir secara otomatis seperti komputer dan robot sederhana. Sebagian aktifitas manusia yang sebelumya seperti menghitung dan menyimpan dokumen mulai dapat dilakukan oleh komputer.

Revolusi industri 4.0 sudah ada kolaborasi antara teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. Pada revolusi tersebut, kemampuan dalam mentransfer data dapat dilakukan melalui jaringan tanpa perantara interaksi manusia. Selain itu, ditemukan teknologi yang menggabungkan benda maya dua atau tiga dimensi dan diproyeksikan dalam alat sebagai contohnya Argumented Reality.

Pada penghujung acara, Dr. Hari Wahyono, M. Pd selaku dosen FE UM memaparkan bahwa perlu adanya kurikulum berpikir  yang meliputi kemampuan berpikir logis, kemampuan berpikir sistematis, kemampuan algoritik, kemampuan analitik serta kemampuan coding dalam pemrograman untuk meningkatkan kualitas dunia pendidikan di era revolusi industri 4.0

Pewarta : Said Maulana Ibrahim-Internship Humas UM