image_pdf

Bagaimana jadinya kalau kedua kubu pendukung para pasangan calon (Paslon) presiden dalam satu forum? Mungkin bayangan kita pasti mereka akan berselisih paham hingga saling olok mengolok karena saking fanatiknya. Namun berbeda ketika mereka dipertemukan di forum Lapak Diskusi Kamis malam (11/4) di Kafe Pustaka Universitas Negeri Malang (UM). Selain mereka mengadu program para jago mereka antara Jokowi dan Prabowo, mereka juga asyik merumuskan solusi agar para kaum muda atau milenial pada 17 April nanti ikut memilih dan tidak golput.
Dalam kesempatan Lapak Diskusi kali ini menghadirkan dua kubu pendukung. Diantaranya Trisno dari Generasi Milenial For One Malang pendukung paslon nomor urut 01 dan Nur Rahmi Zakiyah dari Gerakan Milenial Indonesia (GMI) Malang sebagai pendukung paslon nomor urut 02. Awal diskusi yang bertema Kenapa Kita Harus Memilih? Ini pun sempat memanas. Terlebih kedua pemantik ini selain saling kritik juga saling menonjolkan kebaikan diantara calon presiden masing-masing.
Walaupun begitu, untuk membuat para kaum milenial bisa percaya dan memutuskan tidak golput pun menjadi keresahan bersama dalam diskusi malam itu. Sehingga pemantik ketiga dari pengamat politik independen, Yoni Prawardayana pun mengajak dua pemantik lain untuk melihat fenomena tersebut. Sehingga Yoni lebih menjelaskan kenapa golput itu terjadi hingga menyatakan pula bahwa golput adalah hal yang rugi dilakukan pada pemilu saat ini. “Sangat rugi kalau sampai golput, karena memilih dan mencoblos ini kesempatan lima tahun sekali. Dan menentukan arah negara ini nanti dibawa pemimpin kita,” ungkap pengamat politik yang juga alumnus mahasiswa Sejarah UM ini.
Dari keresahan bersama ini pun ketiga pemantik ini merumuskan berbagai hal agar para kaum milenial tidak golput. Sehingga kedua pemantik dari dua kubu itupun rela menurunkan tensi dan lebih konsen menjelaskan program-program calon presiden mereka. Terlebih dalam penjelasan itu diharapkan para kaum milenial yang hadir bisa tertarik pada calon presiden yang mereka jagokan sehingga memutuskan untuk tidak golput. “Tak ada manusia yang sempurna, pilihlah calon presiden yang menurutmu paling terbaik. Semoga pemilu kali ini tetap damai dan siapapun presiden yang terpilih semua bisa legawa,” tegas Yoni.


Pewarta: Moh. Fikri Zulfikar, mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)