image_pdf
Para Ilmuan Muda ALMI

Malang. Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) memiliki misi untuk mendorong peran Ilmuwan muda dalam memajukan ilmu pengetahuan dan budaya ilmiah unggul di Indonesia, dengan tujuan meningkatkan daya saing bangsa. Dalam rangka melanjutkan estafet kepemimpinannya, ALMI sebagai organisasi ilmuwan muda terkemuka Indonesia dengan resmi mengangkat badan kerja ALMI periode 2020-2022 dan 15 anggota baru dalam Sidang Paripurna yang diadakan secara daring pada tanggal 12-13 Desember 2020.

Sidang Paripurna ALMI 2020 diihadiri oleh Ketua AIPI, Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro yang menyampaikan harapannya agar kehadiran anggota baru dalam ALMI dapat memperluas keberagaman ilmu dan semakin memperdalam interdisiplinaritas di ALMI.

Selain Prof. Satryo, Sidang Paripurna juga dihadiri Prof. Sangkot Marzuki yang merupakan ketua AIPI periode 2008-2018 sekaligus pelopor pendiri ALMI. Dalam sambutannya, Prof. Sangkot menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia kedepannya. Yaitu demokrasi yang masih dalam pembelajaran, diversitas etnik dan kultural, perkembangan ekonomi yang cepat, megabiodiversitas dan perubahan iklim, perubahan ekologi, masyarakat agrikultur, berkurangnya sumber bahan bakar fosil, wilayah cincin api (ring of fire), dan maritime continent. “Sains dan teknologi mutlak dibutuhkan untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut”, ujar Prof. Sangkot Marzuki.

Evi Eliyanah, S.S., M.A., Ph.D Ilmuan Baru ALMI

Evi Eliyanah, S.S., M.A., Ph.D merupakan salah satu anggota baru yang berasal dari Universitas Negeri Malang (UM). Dosen Sastra Inggris ini diangkat menjadi anggota baru ALMI untuk bidang keilmuan Ilmu Budaya.

“Saya awalnya lebih familiar dengan AIPI (Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang merupakan asosiasi ilmuwan yang sangat berpengaruh di Indonesia. Saya mengenal ALMI karena ada seorang rekan akademisi yang menjadi anggota ALMI. Saya tidak pernah membayangkan bahwa suatu hari akan dinominasikan atau bahkan diterima menjadi salah satu anggotanya. Akhirnya pada bulan Oktober 2020, saya dihubungi oleh salah satu anggota ALMI untuk dinominasikan menjadi anggota. Saya diminta CV dan kelengkapan lainnya hingga akhirnya masuk seleksi. Alhamdulillah awal Desember ini saya mendapatkan informasi bahwa telah terpilih menjadi anggota. Saya bersama 15 orang anggota yang baru dilantik pada Sidang Paripurna ALMI.” ujar Evi saat ditanya awal-mula mengenal ALMI.

Dosen yang juga menjabat sebagai Direktur Hubungan Internasional (HI) UM ini juga menceritakan bagaimana perasaannya diangkat menjadi anggota baru ALMI. “Antara bangga karena mendapatkan pengakuan atas apa yang saya lakukan baik dalam penelitian, publikasi, dan juga networking, tapi di sisi lain ini adalah tantangan dan tanggung jawab yang besar untuk dapat berkontribusi lebih signifikan pada perkembangan keilmuan di Indonesia.”

“Di ALMI saya masuk Pokja Sains dan Pendidikan yang fokus pada menumbuhkan perangai ilmiah yang baik serta mendorong terwujudnya kesetaraan dan inklusi sosial di lingkungan akademik Indonesia. Jadi kami memformulasikan dan mengimplementasikan program-program yang mendukung terwujudnya kedua tujuan tersebut. Di antara program yang kami gagas adalah Scientists Go to Schools, seminar dan workshop dan lain-lain.” lanjutnya.

Wanita pekerja keras ini juga berharap dengan diangkatnya menjadi anggota baru ALMI, ia bisa berkontribusi untuk kemajuan ilmu dan budaya keilmuan yang baik di Indonesia.

Pewarta           : Muhammad Zaid Al Khair – Internship Humas UM