image_pdf
Dra. Ella Faridati Zen, M.Pd menyampaikan materi dalam Pelatihan Konselor Sebaya oleh P2BK3A UM

Malang. Pusat Pengembangan Bimbingan Konseling Karier dan Kompetensi Akademik (P2BK3A) Universitas Negeri Malang (UM) adakan kegiatan Pelatihan Konselor Sebaya yang ditujukan pada mahasiswa UM. Kegiatan dibagi menjadi dua pelaksanaan yaitu pra-pelatihan asinkron pada Senin (28/02) dan Selasa (01/03) serta pelatihan secara sinkronus via Zoom pada Rabu (02/03) dan Jumat (04/03). 

Pada pra pelatihan, peserta diharapkan mempelajari materi terlebih dahulu di Sipejar. Kemudian materi-materi tersebut dibahas bersama keesokan hari Rabu. Tidak hanya itu, Sejumlah narasumber dalam kegiatan ini, Dra. Ella Faridati Zen, M.Pd yang menyampaikan materi fungsi, peran dan etika konselor sebaya, kemudian Riskiyana Prihatiningsih, S.Pd., M.Pd, dengan materi mahasiswa dan masalahnya, lalu Widya Multisari, S.Pd., M.Pd menjelaskan tentang keterampilan dasar komunikasi dan terakhir Dr. Diniy Hidayatur Rahman, M.Pd yang menjabarkan perihal strategi pemberian bantuan pemecahan masalah. 

“Dengan kegiatan pelatihan konselor sebaya ini, diharapkan dapat membuka wawasan bagi teman-teman mahasiswa semua untuk lebih mengetahui, mengenal dan meyakinkan diri kalau semua mahasiswa dari prodi dan jurusan apa pun bisa menjadi konselor sebaya, tidak terbatas hanya mahasiswa bimbingan dan konseling atau psikologi saja,” ungkap Dra. Ella Faridati Zen, M.Pd.

Pelaksanaan pelatihan konselor sebaya pada Jumat harinya juga tak kalah seru. Di mana peserta melalui breakout room Zoom mempraktikkan secara langsung kegiatan konseling yang didampingi langsung oleh fasilitator (dosen). Setelah itu terdapat evaluasi pelatihan dari hasil praktik konseling tersebut. Kegiatan ditutup dengan post test untuk menguji kembali materi yang diserap peserta setelah melakukan kegiatan selama beberapa hari. 

Kegiatan penuh dengan wawasan tentang konseling ini disambut baik oleh peserta. Salah satu di antaranya adalah Anggun Indayana, seorang mahasiswi Departemen Bimbingan Konseling yang mengaku mendapat banyak ilmu baru dari kegiatan ini. 

“Setelah mengikuti pelatihan ini saya mendapatkan pengetahuan baru mengenai hakikat konselor sebaya, keterampilan berkomunikasi dalam konseling, hingga mengetahui bagaimana menyusun rencana dalam membantu konseli dengan menggunakan pendekatan konseling realitas, yakni strategi want, doing, evaluation, dan planning. Yang mana hal-hal tersebut sangat bermanfaat membantu saya melatih kompetensi untuk menyiapkan diri menjadi konselor di masa depan,” ujarnya. 

Pewarta: Malichatus Sa’diyah (Internship Humas UM)