image_pdf
Internship Humas UM Batch 2

Banyuwangi. Internship Humas UM Batch 2 melaksanakan pendakian bersama di Gunung Ijen, Banyuwangi untuk menghilangkan penat setelah selesainya masa pengabdian. Kegiatan yang dilaksanakan sebelum masa pandemic Covid-19 atau pada (30/12) akhir tahun lalu. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi Internship Humas UM Batch 2. Selain di Gunung Ijen juga sempat mampir di beberapa destinasi alam di Banyuwangi. Mulai dari Pulau Merah, Savana Baluran, dan Bangsring Underwater.

Internship yang tergabung dalam kegiatan ini merupakan perwakilan dari 26 mahasiswa yang bergabung di Humas pada tahun 2019. Mahasiswa itu antara lain Nuri Riskian, Tata Graha Rahmanda, Fierda Nursita Amalia, M. Nurrizal Zaabawi, Andita Eka Wahyuni, Riki Pratama, Riska Febrianti, Derin Aypa, dan Firda Farhani. Berangkat menggunakan Kereta Api Tawang Alun dari Stasiun Kotabaru Malang sampai di Stasiun Banyuwangi Kota.  

Rombongan sampai di Banyuwangi jam 10 malam langsung berangkat menuju Gunung Ijen melewati jalur songgon. Selama perjalanan menggunakan mobil nampak sekali cuaca yang sangat mendukung untuk mendaki dimana kanan dan kiri cuaca sangat bagus dan penuh dengan bintang. Sesampai disana kurang lebih setelah perjalanan 2 jam sampai di Paltuding jam 12 malam. Dingin gunung langsung menyambut rombongan yang beristirahat sebentar untuk mengisi tenaga sebelum mendaki ke kawah dengan api biru ini. Suasana malam yang dingin ditemani pepohonan yang rindang di kanan dan kiri menjadi pendamping di pendakian ini.

Fierda Nursita Amalia anggota Internship Humas UM dari Jurusan KSDP Kampus 2 mengungkapkan kebahagiaannya di tempat ini.

“Kawah Ijen tempatnya sangat bagus sekali, dimana banyak sekali wisatawan yang ingin melihat api biru yang hanya ada 2 di dunia salah satunya di Banyuwangi ini. Perjalanan cukup melelahkan karena perjalanan ke puncak mencapai 3 jam dari Paltuding. Dingin dan hipotermia menjadi salah satu hal yang sangat menyebalkan ketika di perjalanan. Namun Ketika sampai puncak semua hal itu menjadi hilang terbalaskan dengan keindahan Kawah Ijen dengan warna biru airnya,” ujarnya.

Kawah yang indah ini merupakan suatu anugrah kuasa yang patut dilestarikan, meskipun di kiri dan kanan banyak sekali pohon terbakar akibat kebakaran hutan sebelumnya tidak mengurangi keindahan gunung ini. Pengalaman ini menjadi pengalaman yang wajib dibagikan untuk memberi semangat teman-teman dimasa pandemi ini. Bahwa kita sekarang harus patuh dengan himbauan pemerintah agar pandemi ini segera berakhir dan bisa kembali beraktifitas seperti biasa.

Pewarta           : Nuri Riskian – Sastra Indonesia UM