Penerbit UM Soft Launching Website “Toko Buku Online”
Bagikan:
Bagikan:
Malang– Penerbit dan Percetakaan UM melakukan transfomasi bisnis agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan internal UM maupun eksternal. Untuk menandai dimulainya era baru itu Penerbit dan percetakan UM tanggal 27/12/2019 meresmikan secara simbulis Website Toko Buku online. Kegiatan tersebut di laksanakan di Gedung Penerbit dan Percetakan UM Jalan Cakrawala Malang.
Peresmian Website Toko Buku online ditandai dengan penyerahan piagam dari Ketua Bisnis UM, Drs. H. Kadim Masjkur, M.Pd. kepada Kepala Sub Divisi Penerbit dan Percetakan UM, Sugeng Juhaini Santoso. setelah itu dilanjutkan dengan pembukaan Website Toko Buku online menggunakan telpon gegam. Kegitan ini dihadiri oleh oleh Kepala divisi Properti dan Aset, Subagyo, SE., SH., MM., Sekretaris Pusat Bisnis UM, Drs. H. Ishom Ihsan, M.Pd, Kepala Sub Divisi Penerbit dan Percetakan UM, Sugeng Juhaini Santoso, Kepala Divisi Diklat, Kepala Divisi Asrama, Kepala Divisi Sekolah Laboratorium, dan semua pegawai Penerbit dan Percetakan.
Kepala divisi Properti dan Aset, Subagyo, SE., SH., MM., menjelaskan,” tujuan meresmikan Website Toko Buku online untuk membuat media baru dalam melakukan trasformasi binis yang adaftif terhadap perubahan dan perkembangan lingkungan internal dan eksternal. Dengan kebaradaan website dan toko buku online tersebut, merupakan ikhtiar untuk menjadikan Penerbit dan Percetakan UM sebagai income generator bisa di oftimalkan.”
Pada kesempatan itu Kepala Sub Divisi Penerbit dan Percetakan UM, Sugeng Juhaini Santoso menyampaikan, “peluncuran website dan toko buku online ini,merupakan program karja untuk tahun 2020 sampai 2024. Kegiatan ini memang dikemas secara sederhana tetapi akan menjadi hal yang penting. Keberadaan website ini, kalau kami boleh sampaikan bahasanya kawan-kawan di IKAPI disebut dengan “Toko Buku Online” seperti itu.”
“Terus terang di sini ada sedikit permasalahan dari IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), ketika dalam memasaran bukunya. Apalagi adanya kebijakan Mendikbud yang baru, semua penerbit saat ini belum boleh cetak buku pelajaran sekolah. Dalam arti kita menunggu apa langkah baru Mendikbud setelah ini,” ujarnya.
“Pada saat ini teman-teman di IKAPI belum berani mencetak, karana masih menunggu kurikulum kedepan seperti apa ?. Akan tetapi pruduksi IKAPI harus terus berjalan. Untuk mengatasi masalah ini sementara dengan jalan menerbitkan buku-buku milik perguruan tinggi masing-masing. Juga adan masalah lagi penjuakan penerbitan secara fisik (buku fisik) ini dipasaran mulai sepi. Penjualan toko-toko buku mulai mulai menurun, karena semuanya sudah mulai online,”jelasnya.
“Harapanya kedepan semua perguruan tinggi membuka toko online semuanya. Dengan jalan kita akan bekarjasama dengan dosen. Misalnya seorang dosen menulis buku nanti akan di unggah ke toko buku online. Selanjutnya dosen memberitahukan ke mamasiswanya jika memerlukan buku tersebut bisa membeli di toko buku online UM,”pungkasnya.
Penulis: Budiharto
Fotografer: Ony Herdianto