image_pdf

Malang(15/02).Fakultas Ilmu Sosial (FIS) bakal memiliki taman yang digunakan untuk tempat pembelajaran bersama, khususnya Jurusan Sejarah. Taman yang dinamakan “Taman Sejarah” ini dibangun di depan gedung I1 pojok sebelah kiri. Proyek ini digadang-gadang sebagai tempat media pembelajaran perkuliahan Mahasiswa Jurusan Sejarah. Selain itu, bangunan yang berada dilingkungan FIS akan menjadi daya tarik tersendiri dan pastinya menjadikan “Taman Sejarah” ini menjadi icon baru dari FIS.

Pembangunan “Taman Sejarah” sudah mulai nampak dan terlihat jelas saat bangunan yang memiliki relief-relief sudah berdiri kokoh. Selain itu didukung dengan adanya batu-bata merah yang tertumpuk disekitarnya.

Dosen Sejarah Universitas Negeri Malang (UM) Drs. Blasius Suprapta, M. Hum., menjelaskan, bahwa “Taman Sejarah” yang masih dalam proses pembangunan ini akan terus dilanjutkan.  Sampai detik ini, bangunan dengan relief-relief yang sudah jelas terlihat. Rencananya pembangunan ini juga akan diikuti dengan pembangunan seperti miniatur candi, bangunan dengan simbol-simbol baru seperti Masjid Agung Demak, Relief Candi Borobudur, dan puncak kebudayaan Hindhu-Buddha.

“Bangunan yang sudah terlihat memiliki relief Tantri. Relief Tantri ini menceritakan tentang anglingdharma, yaitu terdapat pendeta yang dihutan untuk menemui anak naga raja yang kawin dengan ular yang berkasta rendah dan diperingati dengan cara dikutuk. Hal itu melambangkan bahwa, anak raja yang berkasta tinggi tidak boleh menikah dengan kasta rendah yaitu sudra dengan menceritakan dalam bentuk binatang. Mengapa dipilih relief tersebut untuk menampilkan suatu karakter dan nilai yang ada dalam cerita relief. Ditarik lagi dalam konsep orang Jawa bahwa kawin itu tidak boleh dengan sembarang orang, dikenal istilah bibit, bebet, dan bobot“. ujarnya

Lebih lanjut, Blasius menjelaskan bahwa proyek pembangunan “Taman Sejarah” ini nantinya dimiliki oleh Laboratorium Sejarah. Sehingga dalam proses pembelajaran dan mengajar untuk Mahasiswa Jurusan Sejarah tidak perlu jauh-jauh menuju ke candi dan sebagainya, cukup memanfaatkan “Taman Sejarah” jika pembangunannya sudah selesai.

Menurut salah satu mahasiswa Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Prodi IPS), mengungkapkan bahwa “Taman Sejarah” yang masih dalam proses pembangunan tersebut bisa menjadi icon dari fakultas ini, karena belum ada fakultas lain yang memulainya, terlebih lagi di FIS terdapat Jurusan Sejarah. Selain itu, juga menjadi daya tarik bagi mahasiswa untuk penasaran akan makna dari relief-relief serta bangunan-bangunan tersebut.

Pewarta           : Riki Pratama- Internship Humas UM

Fotografer       : Abdul Fattah- Internship Humas UM