image_pdf

Malang. Mensiasati isu lingkungan maupun fenomena di tengah masyakarat dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari riset yang menarik. Bagaimana tidak, publikasi di berbagai bidang ilmu dalam kurun waktu enam bulan terakhir, banyak memuat artikel terkait pandemi. Dengan demikian, artikel yang dikaitkan dengan pandemi memperbesar peluang tembus publikasi internasional.

Tantangan baru pada masa pandemi ini mestinya diselesaikan dengan solusi yang tepat. Guna menepis situasi dan kondisi yang tengah terkungkung, Short Training VI hadir sebagai setawar sedingin fenomena pandemi saat ini. Topik yang diangkat dalam acara ini disesuaikan dengan kebutuhan akademisi yakni Kiat Tembus Publikasi International di Tengah Pandemi COVID-19.

Acara yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Muslim Universitas Negeri Malang (Himmpas UM) pada Rabu (21/07/2020) itu, dihadiri oleh berbagai universitas. Tercatat Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Muhammadiyah Palopo dan Mersin University di Turkey pun turut mendaftar. Meski terselenggara secara daring, antusias para cendekiawan yang hadir sangat bergelora.

Pemaparan materi yang khas dan tajam ala Dr. Ahmad Taufiq dan Dr. Sunaryono, menjadi bumbu yang gurih dalam menyantap seluk beluk mengenai publikasi. Secara gamblang, tips dan trik mencari jurnal tujuan hingga struktur karya ilmiah dikupas dengan waktu singkat. Penggunaan beberapa alamat web dan software pendukung seperti Mendeley dan Zotero juga ditekankan. Poin plusnya lagi, pentingnya berpartisipasi dalam konferensi nasional maupun internasional juga diberikan kepada pada peserta. Ketua dan Staff Tim Percepatan Publikasi International UM tersebut berhasil mengundang banyak pertanyaan pada akhir sesi.

Publikasi artikel ilmiah memang bukan hal yang mudah namun bukan berarti pula tidak bisa terwujud. Himmpas UM mendukung penuh potensi yang dimiliki para cendekiawan UM dan yakin bahwa masa pandemi tidak akan menyulutkan semangat publikasi civitas akademika UM. Apresiasi kinerja Himmpas UM ini secara langsung disampaikan oleh Dr. Ahmad Taufiq saat kegiatan berlangsung.

Tak hanya strategi yang tepat, namun niat yang lurus, kerja keras dan doa yang tak putus juga menjadi faktor fundamental dalam proses publikasi. Dengan tambahan kolaborasi para penulis serta inovasi termutakhir, karya yang paripurna menjadi lebih mudah untuk ditorehkan.

Di akhir pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa riset di lapangan atau laboratorium untuk memperoleh data tidak mesti dipaksakan di masa pandemi ini. Review artikel menjadi salah solusi yang bisa dilakukan. Kegiatan itu dilakukan tanpa modal besar, cukup laptop dan tim yang solid untuk membaca ratusan hingga ribuan artikel. Setelah dibaca dan ditelaah, researcher kemudian memetakan peluang, tantangan, dan tren ke depan dalam topik yang diangkat.

Pewarta: Mifta Rahmadiyah

Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang