image_pdf

Peserta mengerjakan tes

Malang. Pelaksanaan ujian Computer Based Test (CBT) bagi peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Universitas Negeri Malang (UM) berjalan lancar. Tes yang berlangsung satu hari (29/9) di masa pandemi covid-19 ini tetap menerapkan protokol kesehatan. Setiap peserta wajib memakai masker, menjaga jarak, dan  dianjurkan tes rapid. Selain itu UM juga menyiapkan posko kesehatan.

Tes CPNS tahun ini menggunakan model CBT yang membuat peserta tes dapat melihat langsung nilai hasil tesnya. Tempat tes CBT CPNS di UM terbagi menjadi tujuh ruang. Penataan disetiap ruang diberi jarak dan sebelumnya disemprot disinfektan untuk mencegah penyebaran virus covid-19.

Mengerjakan soal melalui komputer

Tes CBT yang berlangsung di UM tidak hanya diikuti oleh pelamar UM melainkan juga pelamar lain. “Total ada 73 orang pelamar UM, sementara yang melakukan tes di UM ada 90 orang. Bisa jadi pelamar UM tes di tempat lain karena mengingat kondisi yang tidak memungkinkan. Pelamar UM tidak harus melakukan tes di UM.” tutur Dwi Waluyo, S.Sos, M.AP selaku kepala bagian kepegawaian.

Sebelum tahap tes CBT peserta sudah melakukan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), wawancara dan microteaching. SKD tahun ini memiliki passing grade dimana peserta harus memenuhi passing grade untuk lolos seleksi. Kelebihan SKD dengan passing grade maka universitas akan dapat input dosen yang bagus, kekurangannya apabila tidak ada yang memenuhi passing grade maka formasi kosong dan tidak mendapat dosen baru.

Mendampingi peserta cpns

Lanjutnya Dwi Waluyo menjelaskan tahapan sebelum tes CBT CPNS “Tes ini tahapannya SKD yang sebelumya sudah dilakukan di Surabaya pada Maret, Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), selanjutnya tes wawancara secara online tiap peserta diberi waktu selama 20 menit dimana setiap orang diwawancarai oleh 2 dosen, setelah melakukan wawancara peserta microteaching dengan ketentuan setiap orang mempunyai waktu 30 menit. CBT ini merupakan tahap terakhir yang kemudian peserta yang lolos akan mendapatkan NIP.” jelasnya.

Di Akhir wawancara Dwi berharap UM mendapatkan kualitas SDM yang terbaik.

Pewarta           : Riska Febrianti – Internship Humas UM

.