image_pdf

Batu-Universitas Negeri Malang (UM) bekerjasama dengan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial (PPPPTK PKN IPS) bersinergi dalam penguatan Pendidikan Moral Pancasila dan kewarganegaraan pada pendidikan dasar. Hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi yang diselenggarakan di Ruang Rapat Gedung Semeru lantai 3 PPPPTK, Jl. Raya Arhanud, Desa Pendem, Kec. Junrejo, Kota Batu, Rabu 6 Februari 2019.

Dalam kesempatan tersebut hadir Kepala PPPPTK, Drs. H. Subandi, M.M beserta para pejabat dilingkungan PPPPTK. Sedangkan dari pihak UM dihadiri oleh Wakil Rektor IV UM, Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd, Sekretaris LP2M, Dr. Ahmad Munjin Nasih, S.Pd, M.Ag, Dosen HKN FIS, Dr. H. A. Rosyid Al Atok , M.Pd, M.H., Drs. Petir Pudjantoro , M.Si, Kabag Kerjasama dan Humas, Dra. Aminarti S. Wahyuni, dan Kasubbag Kerjasama, Rahadi, S.Sos.

“Menindaklanjuti arahan Mendikbud RI tentang penerapan Pendidikan Moral Pancasila pada pendidikan dasar, kami berharap PPPPTK bersama UM dapat bekerjasama dalam pengajaran di lapangan. Saat ini Pendidikan Moral Pancasila menjadi  fenomena permasalahan karakter bangsa,” Papar Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd membuka forum diskusi.

Lebih lanjut Wakil Rektor IV UM menambahkan bahwa sebagai upaya mengoptimalkan moralitas dan kepribadian bangsa berlandaskan nilai-nilai Pancasila tersebut, solusinya adalah penguatan Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Ada lima grand desaign yang dicanangkan dalam penguatan PMP, yaitu: (1) Menggali berbagai pemikiran  mengenai urgensi pengembangan Pendidikan Moral Pancasila (PMP) sebagai upaya mengoptimalkan moralitas dan kepribadian bangsa berlandaskan nilai-nilai Pancasila., (2) Menggali berbagai pemikiran strategis mengenai nilai dasar dan nilai instrumental sila-sila Pancasila sebagai content pembelajaran Pendidikan Moral Pancasila. (3) Menggali berbagai pemikiran mengenai strategi dan pendekatan pembelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) pada satuan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar. (4) Menggali berbagai pemikiran mengenai inovasi pembelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) baik berdasarkan  telaah kritis terhadap praktik pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, PPKn dan lainnya maupun  hasil inovasi pembelajaran dalam pendidikan moral., dan (5) Menyusun rekomendasi strategis guna memperkuat legitimasi penyusunan grand design Pendidikan Moral Pancasila (PMP)  sebagai upaya penguatan moral bangsa berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Mengamini harapan UM, Kepala PPPPTK, Drs. H. Subandi, M.M memberikan gambaran platform Grand Design Pendidikan Moral Pancasila (PMP) Pada Pendidikan Dasar di Indonesia. Memang PPPPTK merupakan ranah dalam pengkajian pembelajaran Pendidikan Moral Pancasila. Oleh karena itu, hal yang utama yang perlu disiapkan dalam kerjasama ini adalah penggalian fokus tema yang akan dilaksanakan kedua belah pihak.

“Hal yang utama untuk mempersiapkan program kerja ini adalah Memorandum of Understanding. Mari kita secara bersama-sama merumuskan hal-hal yang berkaitan dengan penguatan Pendidikan Moral Pancasila ini melalui nota kesepahaman,” jelas Drs. H. Subandi, M.M.

Secara garis besar ada beberapa  fokus tema yang akan digali dalam penguatann pendidikan moral Pancasila ini, antara lain;  membahas fenomena Permasalahan Karakter Bangsa dan Pendidikan Moral Pancasila sebagai Solusi untuk mengatasi Permasalahan Karakter Bangsa, telaah kritis pembelajaran PPKn sebagai Pembelajaran Moral Pancasila, dan strategi pembelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP)  pada satuan pendidikan dasar.

Setelah adanya payung hukum atau MoU, UM bersama PPPPTK akan merumuskan Grand Design Pendidikan Moral Pancasila (PMP) akan diterapkan pada satuan Pendidikan Dasar. Penyusunan grand design ini dikembangkan melalui kegiatan simposium yang menghadirkan berbagai pakar dan praktisi pendidikan moral, pakar pendidikan nilai, pakar psikologi, pakar pendidikan anak usia dini maupun para pengambil kebijakan yang  menangani pembentukan karakter warga negara.

Penulis : Suhardi