image_pdf
Dua guru besar yang telah dikukuhkan berfoto bersama dengan para anggota Senat UM

Malang. Universitas Negeri Malang (UM) semakin menunjukkan eksistensinya sebagai kampus rujukan di bidang pendidikan dan pembelajaran. Slogan Exellence In Learning Innovation yang saat ini digaungkan bukanlah buah bibir belaka. Hari ini (01/04) bertepatan dengan Hari Lahir Kota Malang yang ke-107 UM mengadakan sidang terbuka dalam rangka pengukuhan dua guru besar di bidang ilmu ekonomi dan bimbingan konseling.

Acara yang dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat tersebut dilaksanakan di Graha Cakrawala UM. Kedua guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Dr.Imam Mukhlis, S.E.,M.Si dari Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi (FE) dan Prof. Dr.IM. Hambali, M.Pd dari Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).

Sidang terbuka tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Senat UM Prof. Dr. Suko Wiyono beserta anggota senat. Dalam pidato pengukuhannya Prof. Dr.Imam Mukhlis menyampaikan orasi ilmiah dengan judul “Pengentasan Kemiskinan Dan Ketahanan Pangan Dalam Pembangunan Berkelanjutan”. Dilanjutkan oleh Prof. Dr.IM. Hambali yang menyampaikan tentang “Membangun Kemandirian Perilaku Ekonomi Melalui Intervensi Komprehensif”.

Dalam implementasi pembangunan nasional dari waktu ke waktu persoalan kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan pemenuhan pangan senantiasa menjadi prioritas. Hal inilah yang disampaikan oleh Prof. Dr.Imam Mukhlis dalam pidatonya. “ Hasil analisis empiris ini menggarisbawahi bahwa kemiskinan dan ketahanan pangan memiliki koherensi dalam rangka pencapaian kasejahteraan hidup masyarakat. Kemiskinan yang terjadi dari waktu ke waktu punya andil besar dalam pembentukan ketahanan pangan. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa penurunan angka kemiskinan pada periode sebelumnya dapat menginisiasikan peningkatan ketahanan pangan di Indonesia. Hal ini menjadi sebuah informasi penting dalam kaitannya dengan upaya mengurangi angka kemiskinan dan penguatan ketahanan pangan masyarakat Indonesia” paparnya.

Sementara itu, Prof. Dr.IM Hambali berbicara tentang model bimbingan dan konseling karir bagi remaja indonesia. Beliau mengungkapkan bahwa keterampilan luna (soft skill) harus berjalan beriringan dengan pembinaan terhadap keterampilan keras (hard skill). “oleh karena itu, sekolah-sekeloh sebagai bentuk Pendidikan formal dan Lembaga-lembaga kurusus sebagai bentuk Pendidikan non formal harus mulai berneah diri dengan mendongkrak upaya peningkatan keterampilan lunak sekuat upaya peningkatan keterampilan keras bagi semua anak didik”

Pewarta           : Arya Wahyu Pratama –Internship Humas UM (Mahasiswa Sastra Arab)

Pewarta Foto   : Fatin Rona    — Internship Humas UM