image_pdf
Program MSIB ini terus menjadi andalan bagi mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) untuk mendapatkan pengalaman kerja nyata serta pengetahuan tentang praktik terbaik dari industri.

Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) merupakan sebuah program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di bawah koordinasi langsung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program MSIB ini terus menjadi andalan bagi mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) untuk mendapatkan pengalaman kerja nyata serta pengetahuan tentang praktik terbaik dari industri. Menurut data terakhir, peserta yang mengikuti program ini mengalami peningkatan pada tahun 2023 dari yang sejumlah 90 mahasiswa pada batch ke-5 menjadi 293 mahasiswa pada batch ke-6. Choirul Anam, M.Pd, penanggung jawab Studi Independen di UM, mengungkapkan berbagai aspek penting dari program ini.

“MSIB terdiri dari dua jenis, yaitu magang yang dilakukan secara offline dan studi independen yang dilakukan secara online. Perbedaan mendasarnya terletak pada mode pelaksanaan dan dukungan finansial. Magang memberikan bantuan biaya hidup, sedangkan studi independen tidak,” jelas Anam.

Program Studi Independen dirancang oleh Kemendikbudristek dengan menyesuaikan jadwal akademik kampus seluruh Indonesia, termasuk UM. Program yang memasuki batch ke-7 ini akan dilaksanakan 6 Agustus 2024, setelah mahasiswa melalui beberapa proses. Prosesnya dimulai dengan sosialisasi kepada mahasiswa yang memenuhi syarat dasar misalnya minimal semester 4. Selanjutnya bagi yang memenuhi syarat dasar, diikuti oleh pendaftaran di platform kampusmerdeka.kemdikbud.go.id. Setelah itu, mahasiswa akan melalui seleksi oleh mitra. “Jika diterima, mahasiswa dapat melanjutkan program ini, mirip seperti melamar pekerjaan,” tambahnya.

Tujuan utama MSIB, termasuk Studi Independen, adalah memberikan kesempatan belajar di luar program studi agar mahasiswa lebih dekat dengan kondisi nyata di dunia usaha dan industri. Mahasiswa yang mengikuti MSIB akan mendapatkan hak konversi minimal 20 SKS, dengan paket mata kuliah yang telah ditetapkan oleh koordinator program studi.

Pilihan bidang studi atau topik dalam Studi Independen sangat beragam, mulai dari teknik, manajemen, akuntansi, ekonomi, pendidikan, bahasa, matematika, sosiologi, kimia, hingga fisika. “Mahasiswa bisa memilih sesuai minat mereka masing-masing,” kata Anam.

Namun, Anam juga mengakui adanya tantangan dalam mengelola program ini. “Tantangan terbesar adalah komitmen mahasiswa untuk mengikuti program dengan baik hingga tuntas. Dari batch 1 hingga 6, selalu saja ada mahasiswa yang mengundurkan diri, tidak aktif tanpa pemberitahuan, tidak mengisi laporan harian, atau tidak mengumpulkan laporan akhir” ungkapnya.

Koordinator perguruan tinggi memiliki akun di platform kampusmerdeka.kemdikbud.go.id untuk memantau status logbook dan laporan mahasiswa. Akun ini juga memuat informasi tentang mentor, dosen pembimbing program, serta kontak dan berbagai hal lainnya. “Kami rutin berkoordinasi setiap bulan dengan mentor dan dosen pembimbing program untuk membahas progres mahasiswa,” ujar Anam.

Dengan adanya MSIB, diharapkan mahasiswa dapat lebih siap menghadapi dunia kerja dan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. “Kami berupaya maksimal agar program ini berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi mahasiswa,” tutupnya.

Pewarta: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM