image_pdf
Batik hasil kolaborasi tripehelix antara UM x Mitra Bangun Kreativa

Poor – Sinergi antara pendidikan, industri, dan komunitas pengrajin terus dikembangkan untuk mendukung keberlanjutan industri batik lokal. Salah satu inisiatif strategis dilakukan oleh Ayu Salsabila, S.Pd., mahasiswa S2 Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang (UM), menggagas program inkubasi batik berbasis income generating. Kegiatan ini berlangsung di ruang studio terbuka pada Jumat (8/11/2024) dengan melibatkan PT Mitra Bangun Kreatifa sebagai mitra industri.

Program ini dirancang untuk memfasilitasi pembatik pemula dengan berbagai pelatihan dan praktik terbaik dalam teknik produksi, pemasaran, serta manajemen usaha. Ayu menjelaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor ini. “Kami ingin membangun ekosistem yang mendukung keberlanjutan industri batik dengan pendekatan sistematis, sehingga para pembatik pemula dapat meningkatkan keterampilan dan membangun daya saing ekonomi,” ungkapnya.

Pusat inkubasi ini mengadopsi pendekatan link and match yang mengintegrasikan kurikulum perguruan tinggi dengan praktik industri. “Melalui proses ini, mahasiswa dan pengrajin dapat memahami kebutuhan pasar secara langsung. Kami berharap kolaborasi ini akan meningkatkan kualitas dan inovasi produk batik lokal sehingga mampu bersaing di pasar global,” tambah Ayu.

PT Mitra Bangun Kreatifa, sebagai mitra industri, turut berperan aktif dalam memberikan pelatihan intensif kepada peserta. Fokus pelatihan meliputi pengembangan produk bernilai tambah, strategi pemasaran, dan peningkatan daya tarik batik di pasar. “Kami ingin para pembatik tidak hanya menguasai teknik, tetapi juga mampu memanfaatkan jejaring kemitraan untuk memperluas pasar,” ujar perwakilan dari PT Mitra Bangun Kreatifa.

Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 17, yaitu “Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.” Kolaborasi akademisi, industri, dan komunitas ini tidak hanya mendukung pengembangan produk lokal, tetapi juga meningkatkan keberlanjutan ekonomi berbasis komunitas.

Program ini diharapkan mampu memperkuat posisi batik lokal sebagai produk unggulan sekaligus menciptakan dampak positif yang lebih luas terhadap ekonomi lokal.

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah – Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – UM Public Relations