image_pdf

Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) Al-Falah Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan serangkaian acara praktik manasik haji pada Kamis (9/5). Acara ini berlangsung di UM yang diikuti oleh calon jemaah haji 1445 H/2024 M yaitu dari Dosen, Tenaga Kependidikan (Tendik) dan jamaah dari KBIHU Al-Falah UM. 

Praktik haji pada kali ini diadakan untuk yang pertama kalinya khusus dari KBIHU Al-Falah UM sendiri setelah beberapa pertemuan sebelumnya juga diadakan kegiatan manasik, namun dalam bentuk teoritis saja. Selain itu para calon jemaah haji ini juga sudah mengikuti kegiatan manasik haji yang diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten dan Kecamatan setempat.

“Ini merupakan praktik haji yang pertama kalinya yang diselenggarakan oleh KBIHU Al-Falah, semoga para calon jemaah haji mampu mengikutinya dengan baik sampai tuntas,” tutur ketua KBIHU Al-Falah UM, Ust. Nur Faizin. 

Acara diawali dengan pembagian seragam yang akan dikenakan pada saat di Tanah Suci pada jam tujuh pagi. Dengan dibagikannya seragam ini maka para calon jamaah haji yang berada di keramaian pada saat sedang tidak menggunakan baju ihram dapat dengan mudah ditandai supaya tidak keluar dari rombongan. 

Dilanjutkan dengan mulainya rangkaian praktik ibadah haji. Pertama, para peserta dibimbing mengambil miqat di Bir Ali oleh panitia. Penting bagi calon jemaah haji untuk mengetahui cara mengambil miqat di Bir Ali. Miqat merupakan suatu tempat dimana seorang Muslim yang akan melakukan ibadah haji atau umrah harus berihram, yakni mengenakan pakaian ihram khusus dan berniat untuk menjalankan ibadah tersebut. Setelah mengambil miqat, peserta kembali menuju ke hotel dan melanjutkan perjalanan menuju ke Masjidil Haram.

Pada saat berada di Masjidil Haram para peserta dibimbing untuk praktik menjalankan ibadah tawaf atau mengelilingi Ka’bah, dilanjutkan dengan sa’i di bukit Shafa dan Marwah,  kemudian ditutup dengan tahalul. Setelah itu para peserta kembali naik bus menuju ke Arafah dan melaksanakan ibadah Wukuf, peserta kemudian kembali naik bus dan menuju Muzdalifah untuk Mabit, dilanjutkan menuju ke Mina untuk beristirahat dan melaksanakan ibadah lempar jumrah dan ditutup dengan kembali ke hotel untuk bersiap kembali ke tanah air. 

“Jadi dari KBIHU Al-Falah ingin dikonsep se riil mungkin sesuai dengan lokasi disana, hal ini agar memudahkan para calon jemaah haji dalam menjalankan manasik,” tutur Ust. Nur Faizin. Beliau memaparkan bahwa dalam praktik ibadah haji kali ini memang semua tempat dan urutan yang dilaksanakan sama persis dengan yang akan dilakukan saat nanti di Mekkah dan Madinah bahkan mulai dari awal keberangkatan dari hotel hingga nomor bus yang digunakan juga sama dengan yang ada di Tanah suci.

Selain menyiapkan keperluan untuk ibadah,para peserta juga sudah mempersiapkan kebutuhan pribadi yang dibutuhkan terutama obat-obatan pribadi, “Sebagai peserta saya juga menyiapkan obat-obatan seperti obat pusing dan obat batuk untuk keperluan pribadi saat disana,” ungkap Prof. Dr. Bambang Yudi Cahyono, M.Pd., M.A., Ph.D., sebagai calon jemaah haji 2024 saat diwawancarai oleh tim Humas UM. Selain itu Prof. Bambang juga menuturkan untuk memcawa keperluan menghadapi cuaca panas seperti sandal dan pelembab bibir supaya tidak kering.

Pewarta: Trisna Marsadi – Internship Humas UM

Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – UM Public Relations