image_pdf
Penyerahan Manuskrip Ke Kepala Desa

Poor. Keluarga besar KKN UM Desa Talok berhasil menerbitkan manuskrip sejarah Desa Talok sebagai pedoman sejarah Desa. Manuskrip ini baru pertama kali dibuat sepanjang sejarah yang legalitasnya sudah di ditetapkan oleh Kepala Desa Talok pada Minggu (25/07).
Pembuatan manuskrip ini merupakan program unggulan KKN UM yang melibatkan banyak pihak yaitu Perangkat Desa, BUMDes, Komunitas Paguyuban Budaya, Karang Taruna, dan sepoluh informan ahli sejarah dan budaya. Adapun metode yang digunakan dalam pembuatan manuskrip adalah metode etnografi yaitu berupaya mempelajari peristiwa kultural yang menyajikan pandangan hidup subjek sebagai objek studi.
Pelaksanaan pembuatan manuskrip dilakukan selama satu bulan penuh dari tanggal 25 Juni sampai 25 Juli 2021. Kegiatan ini dimulai dengan saresehan sejarah dan budaya, pembentukan komunitas paguyuban budaya, wawancara dengan informan, transkip hasil wawancara, penulisan manuskrip, konfrensi sejarawan dan budayawan, dan diakhiri dengan validasi manuskrip oleh perangkat desa. Adanya manuskrip ini menjadi kebanggaan bagi Desa Talok karena berhasil menemukan jati diri desa yang memiliki peninggalan sejarah sejak dahulu kala dan sudah tertulis dalam kitab Pararaton.


Buku manuskrip Desa Talok berjudul “BABAT TLATAH TALOK” Manuskrip Kebudayaan Lisan (Cerita Rakyat) Sebagai Implementasi Konservasi Sejarah di Desa Talok.
Didalamnya membahas tiga era sejarah Talok, yaitu era kerajaan Singosari, era kerajaan Mataram Islam, dan era penjajahan – pasca kemerdekaan. Selain itu juga membahas tiga situs sejarah Desa talok, yaitu Gunung Petung, Gunung Djati, dan Punden Mbah Surogawe.
Kepala Desa Talok Bapak Agus Harianto sangat bersyukur karena merasa terbantu dengan adanya KKN UM dalam mewujudkan pembuatan manuskrip sejarah desa yang selama ini hanya sebatas keinginan. Beliau mengungkapkan bahwa tujuan utama dari tulisan manuskrip ini adalah penggalian sejarah Desa Talok yang sebenarnya (valid).
“Dengan tergalinya sejarah, budaya, dan seni Desa Talok, maka nilai-nilai yang terkandung di dalamnya diharapkan akan menjadikan pemicu berkobarnya semangat masyarakat dan pemerintahan desa Talok untuk menjadikan Talok Desa Unggulan”, ujarnya.
Banyak sekali hasil yang didapatkan selama penggalian sejarah Desa Talok ini berlangsung.
Diantaranya adalah penetapan sejarah berdirinya Desa Talok yang akan dijadikan peringtan hari lahir Talok, konservasi Pohon Taloka yang merupakan cikal bakal penamaan Desa Talok, dan konservasi wilayah sejarah yang berbatasan dengan Desa Turen. Bapak Agus

Harianto dalam Surat Keputusannya menetapkan bahwa manuskrip ini adalah sebagai pedoman sejarah Desa Talok yang resmi dan valid. “nantinya seluruh Sekolah Dasar yang ada di Desa Talok akan diberikan buku manuskrip ini untuk dipelajari oleh para Peserta Didik di sekolah”, pungkasnya.

Pewarta: Muhammad Ahsan Thoriq – Mahasiswa Jurusan Sastra Arab UM
Pewarta foto: Roficha Aisyah Ariyanti – Mahasiwa Jurusan Geografi UM