Lulusan UM dengan Keterbatasan Fisik Raih Mimpi Studi di Inggris
Share:
Share:
Poor – Ketekunan dan kerja keras membawa Fina Zakiyatun Nufus, S.Pd., alumni Universitas Negeri Malang (UM), mewujudkan mimpinya hingga ke Inggris. Lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dengan IPK 3,95 ini berhasil melanjutkan studi di University of Sheffield dengan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Meski harus menggunakan kursi roda, Fina membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk meraih impian.
“Saya memilih Pendidikan Bahasa Inggris karena saya suka Bahasa Inggris dan memang ingin ke Inggris,” ungkap Fina. Meski sering menghadapi kesulitan dalam mobilitas selama perkuliahan, ia tetap semangat mengejar mimpinya. “Banyak tantangan yang saya hadapi, terutama fasilitas di UM saat itu belum memadai. Setiap kali kelas berpindah, saya harus meminta agar kelas dipindah ke lantai bawah,” kenangnya.
Fina aktif berkolaborasi dengan UKM Gerakan Mahasiswa Peduli Inklusi dan Disabilitas (GEMPITA) untuk meningkatkan aksesibilitas di UM. Dukungan moral dari keluarga dan dosen-dosennya juga menjadi dorongan besar bagi Fina. “Ibu selalu menyemangati dan percaya pada mimpi-mimpi saya,” ungkapnya dengan haru. Dosen-dosen di UM juga terus mendukungnya, berharap ia bisa melanjutkan studi di luar negeri.
Di tengah pandemi COVID-19, Fina memanfaatkan waktu untuk mempersiapkan tes TOEFL dan mengurus aplikasi beasiswa LPDP. “Prosesnya cukup panjang, dari persiapan TOEFL, menulis esai, hingga melamar ke beberapa kampus di Inggris dan Australia,” paparnya. Keempat kampus menerima Fina, namun akhirnya ia memilih University of Sheffield karena pertimbangan program yang sesuai.
Sebelum berangkat, Fina bahkan melatih pendengaran bahasa Inggris dengan aksen Yorkshire, aksen lokal di Sheffield. “Saya menonton video beraksen Yorkshire agar bisa lebih mudah berkomunikasi,” ujarnya. Hampir dua bulan di Inggris, Fina kini menjalani perkuliahan di jurusan Language and Education di University of Sheffield, ditemani ibunya yang setia mendukungnya setiap hari.
Harapan Fina adalah bisa belajar lebih mendalam tentang pendidikan bahasa yang inklusif untuk disabilitas. “Saya ingin menjadi dosen Bahasa Inggris dan menulis artikel tentang aksesibilitas di Indonesia,” ujarnya penuh semangat. Baginya, keterbatasan bukanlah penghalang, melainkan dorongan untuk terus melangkah maju. “Jangan takut bermimpi, yang membatasi kita adalah ketakutan dan kurangnya percaya diri,” pesan Fina yang penuh inspirasi.
Perjuangan Fina sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) terkait pendidikan yang inklusif dan setara. Dengan keteguhan dan dukungan lingkungan sekitar, ia membuktikan bahwa mimpi bisa tercapai tanpa batas.
Pewarta: Paundra Wangsa Fajar Kusuma – Internship Humas UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – UM Public Relations