image_pdf
Lomba Mural: Selama dua hari, para peserta berkarya di dinding berukuran 5 x 3 meter. Penjurian melibatkan ilustrator nasional, dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) UM, dan pimpinan universitas

Poor – Dinding kampus Universitas Negeri Malang (UM) berubah menjadi kanvas raksasa yang penuh warna pada Rabu–Kamis (13–14/8). Dalam rangkaian Dies Natalis ke-71, UM menggelar Lomba Mural bertema “Sinergi Budaya dalam Pendidikan untuk Masa Depan Gemilang”, menghadirkan kolaborasi seni, pesan moral, dan semangat kebangsaan.

Penanggung jawab kegiatan, Dennaya Cintya Danastri, S.Sn., MBA., menjelaskan lomba ini diikuti 11 tim terpilih dari 42 pendaftar, terdiri atas mahasiswa, pelajar SMA/K, dan komunitas mural. “Proses seleksi dilakukan lewat desain digital sesuai tema, penilaian portofolio, dan kesesuaian karya untuk diaplikasikan di media mural,” ungkapnya.

Selama dua hari, para peserta berkarya di dinding berukuran 5 x 3 meter. Penjurian melibatkan ilustrator nasional, dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) UM, dan pimpinan universitas. Karya-karya ini akan dipamerkan pada peringatan HUT RI ke-80 dan PKKMB UM, 17 Agustus 2025.

Dennaya menegaskan, lomba ini selaras dengan tema Dies Natalis UM, “Sehat, Bergerak, dan Berdampak”. “Mural menuntut kreativitas sekaligus aktivitas fisik di ruang terbuka. Yang terpenting, karya ini memberi dampak, bukan hanya indah, tetapi menginspirasi,” ujarnya.

Salah satu tim mahasiswa, dipimpin Muhammad Zaldy Akbar Payapo (DKV 2023), mengusung mural “Harmoni Budaya dan Masa Depan”. Karya mereka menggambarkan pembawa buku bersinar sebagai simbol ilmu, penari sebagai representasi budaya, dan pelajar perempuan sebagai harapan masa depan. “Kami ingin menunjukkan bahwa budaya dan pengetahuan harus berjalan seiring,” jelas Zaldy.

Dari komunitas mural, Subeqi atau Subeqiart datang jauh dari Magelang dengan pesan keseimbangan antara etika budaya dan pendidikan. “Kalau pintar tanpa etika, dunia bisa rusak. Pendidikan dan budaya harus seimbang agar bangsa ini maju,” katanya.

Lomba mural ini bukan sekadar ajang seni rupa, tetapi ruang pertemuan gagasan lintas daerah yang menguatkan identitas budaya sekaligus menginspirasi generasi muda demi masa depan Indonesia yang gemilang.

Pewarta: Inayah Amalia Taufani – Internship Humas UM
Fotografer: Muhammad Raffa Andarra – Internship Humas UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – UM Public Relations