image_pdf
Pelatihan pembuatan batik ecoprint

Menciptakan inovasi yang mampu melestarikan lingkungan dan bisa menghasilkan income generating bukanlah hal mudah. Namun hal itu tetap dicoba dan dilakukan oleh mahasiswa UM (Universitas Negeri Malang) yang menciptakan batik ecoprint. Dengan menggandeng Batik Puspita yang beralamatkan di Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 5, Krajan, Pacitan, Kec. Pacitan, Kab. Pacitan, mahasiswa UM memberikan pelatihan pembuatan batik ecoprint kepada masyarakat sekitar,  Minggu (18/06/2023). 

Batik ecoprint adalah batik yang dicetak menggunakan daun tumbuhan alami tanpa bahan kimia berbahaya. Pada pelatihan ini, para mahasiswa yang juga didampingi oleh dosen UM memilih daun tumbuhan khas Pacitan sebagai bahan baku utama batik ecoprint. Inovasi ini merupakan salah satu upaya pelestarian lingkungan dan eco-branding batik.

Inovasi ini merupakan buah dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa UM. Mereka melakukan riset dan pengembangan teknologi selama beberapa tahun sebelum berhasil menghasilkan produk batik yang efektif dan berkualitas tinggi.

 Ketua pelaksana pelatihan, Umi Fitriyati, M.Pd menerangkan, sebelum pelaksanaan kegitan ini para dosen dan mahasiswa UM melakukan riset dan pengembangan teknologi yang intensif untuk mengembangkan batik ecoprint. Mereka menggunakan daun tumbuhan khas Pacitan sebagai bahan baku utama untuk mencetak batik. Proses pencetakan batik menggunakan daun tumbuhan alami ini diklaim lebih ramah lingkungan dan aman bagi pengguna dan lingkungan. 

“Hasil studi efektivitas batik ecoprint menunjukkan bahwa produk ini memiliki kualitas dan efektivitas yang sama dengan batik yang dicetak menggunakan bahan kimia. Selain itu, batik ecoprint juga memiliki nilai tambah ekonomis bagi stakeholder, seperti penjual dan produsen batik,” terang Umi Fitriyati, M.Pd.

Pelatihan ini mendapatkan respon positif. Kepala Kelurahan Pacitan, Darminto, SE., mengaku sangat senang pelatihan batik ecoprint bisa digelar di Desanya karena banyak potensi dari Desanya yang bisa dimanfaatkan dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

“Pelatihan batik ecoprint ini sangat bermanfaat, karena kita tahu di sekitar kita banyak sekali tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai potensi lokal untuk membuat kerajinan batik ecoprint ini. Semoga ibu-ibu bisa mengembangkan ilmu yang telah diterapkan dan menjadi pemasukan tambahan keluarga,” ungkapnya.

Dengan inovasi batik ecoprint, para dosen di UM telah memberikan kontribusi positif dalam pengembangan industri batik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu, inovasi ini juga membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia.

Reporter: Luthfi Maulida Rochmah - UM Public Relations Internship

Editor : Suhardi