image_pdf

Semenjak wabah covid-19 masuk ke Indonesia, segala usaha telah dilakukan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun tenaga kesehatan untuk melawan dan menghadapi virus tersebut. Hingga pada Jum`at (05/03) setelah adanya rapat koordinasi antara Satgas Covid-19 UM, Satgas Covid-19 Kota Malang dan Dinas Kesehatan Kota Malang, maka para anggota rapim dan tenaga kependidikan dengan tugas tambahan Universitas Negeri Malang (UM) menjalani vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Islam (RSI) Universitas Islam Malang (UNISMA) sebagai salah satu bentuk usaha dalam menghadapi Covid-19.

Dalam sambutannya pada acara Ceremonial, Wakil Rektor IV, Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd menyampaikan banyak terimakasih terhadap RSI Unisma yang telah menyediakan vaksin bagi para pimpinan dan tenaga pendidik UM. “Saya ucapkan terimakasih banyak terhadap RSI Unisma karena telah memberikan fasilitas vaksin untuk para pimpinan UM, semoga tetap sehat dan terus berkarya,” ucapnya.

Begitupun dr. H. Tri Wahyu Sarwiyata M.Kes, selaku Direktur RSI Unisma juga menyampaikan banyak terimakasih kepada pihak pimpinan UM atas kepercayaannya untuk melakukan vaksinasi di RSI. Dr. Wahyu juga berpesan bahwa meski semua telah mendapatkan vaksin bukan berarti sudah terbebas dari virus Covid-19, semuanya setelah pemberian vaksin ini harus tetap melaksanakan peraturan 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas) dari Pemerintah. “Bukan berarti setelah vaksin anda bisa bebas, namun seharusnya semuanya agar selalu mematuhi peraturan 5 M dari Pemerintah,” himbaunya.

Dalam pelaksanaannya, dijadwalkan akan ada 103 orang dari para pimpinan dan tenaga pendidik khusus UM yang akan menjalani vaksinasi di RSI Unisma hari ini dan akan dibagi menjadi 4 gelombang. Untuk gelombang pertama diperuntukkan bagi Rektor, Wakil Rektor dan Staf Ahli, Para Pimpinan Fakultas serta Para Pimpinan Lembaga. Langkah untuk mendapatkan vaksin adalah para pimpinan

Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd berharap setelah adanya vaksinasi ini, warga UM sehat semua sehingga segera bisa melaksanakan tugas dan fungsinya dalam proses pembelajaran, karena kegiatan kuliah daring ini kurang maksimal dan kegiatan penelitian menjadi terhambat karena ada beberapa pembatasan akses. “harapan saya, semua warga UM bisa sehat kembali dan tetap mematuhi protokol kesehatan dan kita bisa aktif kembali menjalankan tugas dan fungsi kami selaku pendidik, peneliti dan abdimas,” ujarnya.

Humas UM