image_pdf

Bonus demografi yang akan dimulai pada tahun 2030-2040 mendatang membutuhkan banyak dukungan dari berbagai sektor kehidupan, seperti; ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Universitas Negeri Malang (UM) yang berlatar belakang kampus pendidikan dengan asal mula Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) tentunya memiliki andil dan tanggung jawab besar untuk mempersiapkan bonus demografi dalam sektor pendidikan. 

Berbagai upaya dilakukan UM untuk menyikapi bonus demografi mendatang, termasuk dengan mengadakan agenda Dialog Pendidikan dengan menghadirkan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023, sebagai narasumber. Acara yang digelar pada Senin (16/10) di Aula lantai 9 Graha Rektorat ini diikuti oleh para Rektor se-Malang Raya, pejabat pemerintahan Kota Malang dan tamu undangan yang lain.

Dialog ini diawali dengan sambutan Rektor UM Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., yang langsung membahas peran pendidikan dan urgensi yang dihadapi dalam kemulusan persiapan bonus demografi. “Pendidikan itu mengemban tugas amanah ideologi dan konstitusi. Kita tau semua konsep pendidikan harus bersumber pada nilai-nilai dan ideologi. Bahkan Ki Hadjar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan harus terkait dengan kepentingan dan kebudayaan nasional,” ucap Prof. Hariyono.

Selanjutnya, Ganjar Pranowo mengawali pemaparannya dengan salam Pancasila dan langsung membidik pembahasan tentang bagaimana pendidikan harus dipersiapkan untuk menyambut bonus demografi. “Konsentrasi kita adalah untuk mengejar bonus demografi. Oleh karena itu, saya bertanya, bagaimana cara kita memanfaatkan momen tersebut agar tidak menjadi kutukan karena kita mau mendapat dividen demografi. Tentu salah satu hal yang dibutuhkan adalah revolusi dalam dunia pendidikan,” tutur Ganjar.

“Revolusi pendidikan khususnya dalam hal belajar itu juga termasuk kewajiban siswa dan mahasiswa. Kita harus menyadari bahwa sumber belajar tidak terpaku pada buku atau guru, melainkan bisa dipelajari dari mana saja,” sambung mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut.

“Menurut BPS 2022 ada 69,25% usia produktif yang mengambil peran. Untuk mencapai dividen demografi GDP ranking kita harus di atas 5, pertumbuhan ekonomi minimal 6,6% dengan pendapatan per kapita 15.000 USD. Data itu adalah PR bagi kita bersama,” pungkas Ganjar.

Acara dilanjutkan dengan diskusi dan saling berdialog dengan seluruh audiens yang hadir, dan tentu saja sesi dokumentasi menjadi akhir dari rangkaian kegiatan ini.

Pewarta: Nahdiatul Affandiah – Internship Humas UM

Editor: Luthfi Maulida Rochmah