image_pdf
Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. (lima dari kiri) bersama para pemateri dan dosen geografi

Departemen Geografi Universitas Negeri Malang (UM) menggelar International Conference on Geography and Education (ICGE) pada Rabu (24/7) di Aula Lantai 9 Gedung Kuliah Bersama (GKB). Dengan mengangkat tema “Climate change and the future of our planet: Challenges and opportunities of geography and education” Departemen Geografi siap mendukung terlaksananya SDGs ke 13 yaitu penanganan perubahan iklim (climate action). Melibatkan 150 peserta secara hybrid, seminar internasional ini dihadiri oleh Rektor UM, pemateri internasional dan jajaran dosen departemen geografi. 

ICGE merupakan seminar tahunan yang menghadirkan pemateri internasional dan melibatkan mahasiswa  geografi se Indonesia. ICGE diadakan dengan tujuan membangun ruang diskusi yang bermakna, menyebarkan inovasi dan membangun jaringan yang akan mendorong para stakeholder maju dalam bidang-bidang penting. ICGE berperan dalam mengubah tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim menjadi peluang untuk masa depan yang cerah.  

Tahun ini merupakan tahun ke empat pelaksanaan ICGE dengan menghadirkan lima pemateri baik secara online maupun offline. Dari kelima pemateri tersebut tiga diantaranya pemateri internasional yaitu Prof. Dr. Osamu Murao dari Tohoku University Jepang, Prof. Dr. Paul Dargusch dari University of Queensland Australia dan Muhammad Aufaristama, Ph. D. dari University of Twente, Netherlands. Luaran dari seminar ini merupakan artikel yang kemudian akan diunggah di scopus dan jurnal SINTA. 

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana ICGE Dr. Adip Wahyudi, M.Pd menyampaikan bahwa seminar ini merupakan kolaborasi kolektif, inovasi dan pencarian pengetahuan seputar geografi secara terus menerus. Hadirnya para cendekiawan, pendidik dan praktisi merupakan komitmen untuk saling bahu membahu memajukan bidang geografi dan pendidikan. “Saat ini kita menghadapi kompleksitas dunia yang berubah dengan cepat. Perubahan iklim merupakan isu global yang mendesak berdampak pada semua aspek kehidupan. Dalam skenario ini geografi dan pendidikan berperan penting. Mereka memberikan wawasan dan solusi penting untuk keberlanjutan pembangunan, pengelolaan lingkungan hidup dan keadilan sosial,” papar Dr. Adip. 

Sejalan dengan Dr. Adip, Rektor UM Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan komitmen untuk membina diskusi yang memberikan dampak nyata dan positif bagi kehidupan. “Urgensi dari perubahan iklim yang ditandai dengan meningkatnya suhu, naiknya permukaan air laut dan bencana alam banjir, tanah longsor dan bahaya hidrometeorologi lainnya membutuhkan solusi yang dapat ditindaklanjuti,”  tutur Prof. Hariyono.

Selain itu, Prof. Hariyono juga berharap departemen geografi dapat berperan penting dalam mengatasi tantangan bahaya hidrometeorologi dengan mengeksplorasi strategi alternatif. Melalui strategi alternatif itu diharapkan bisa untuk memitigasi dampak perubahan iklim dan meningkatkan tanggung jawab manusia terhadap kelestarian lingkungan hidup. Usai sambutan-sambutan, dilanjutkan dengan penyerahan souvenir kepada pemateri dan foto bersama.

Rangkaian acara selanjutnya adalah penyampaian materi oleh kelima pemateri baik secara offline maupun online. Para peserta yang hadir berpartisipasi aktif melalui sesi tanya jawab. Kegiatan ditutup dengan sesi presentasi secara offline di GKB lantai 8 dan online melalui breakout room.

Pewarta: Inayah Amalia Taufani – Internship Humas UM

Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM