image_pdf
Co-Teaching FPsi UM: Prof. Nazri mengangkat isu anak-anak di perbatasan Indonesia-Malaysia-Filipina yang tidak memiliki dokumen identitas.

Malang – Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Malang (UM) kembali menggelar program co-teaching yang menghadirkan pakar internasional. Kali ini, Prof. Dr. Mohd Nazri Bin Abdul Rahman dari Universiti Malaya membawakan tema “Early Childhood, Family, Preschool, and Community Smart Pathology”. Acara yang berlangsung pada Selasa (6/5) di Aula Gedung B7 FPsi ini diikuti oleh mahasiswa S1 Psikologi UM.

Prof. Nazri mengawali sesi dengan menekankan pentingnya keterlibatan kelompok dalam menghadapi tantangan era mobilitas kerja yang tinggi. Ia menyoroti bahwa lulusan perguruan tinggi tidak dapat hanya mengandalkan ijazah untuk bersaing di dunia kerja. “Kemampuan akademik penting, tetapi soft skill dan pengalaman praktis akan menjadi nilai tambah yang signifikan,” tegasnya.

Pendidikan menjadi fokus utama dalam sesi ini, khususnya untuk kelompok masyarakat yang termarjinalkan. Prof. Nazri mengangkat isu anak-anak di perbatasan Indonesia-Malaysia-Filipina yang tidak memiliki dokumen identitas. Kondisi ini menyebabkan mereka kehilangan akses ke pendidikan dasar. “Pendidikan adalah hak mendasar setiap anak, dan kasus seperti ini harus mendapat perhatian lebih,” ujarnya.

Ia juga menyoroti tantangan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Indonesia dan Malaysia, yang sering kali tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat. “Mahasiswa harus memahami kebutuhan spesifik komunitas agar program yang dijalankan benar-benar berdampak positif,” tambah Prof. Nazri.

Konsep kerja kelompok yang efektif juga menjadi bahasan penting. Menurutnya, kolaborasi yang berhasil membutuhkan visi yang selaras antar anggota. “Bekerja dalam kelompok bukan hanya tentang berbagi tugas, tetapi menyelaraskan tujuan bersama,” jelasnya.

Di akhir acara, mahasiswa diminta menyusun ide aktivitas berbasis pedagogi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Langkah ini bertujuan mendorong mahasiswa lebih aktif melakukan observasi langsung ke lapangan.

Kegiatan ini selaras dengan tujuan SDGs, khususnya pada poin keempat, yaitu pendidikan berkualitas, dan poin keenam belas, yaitu penguatan institusi untuk inklusi sosial. Harapannya, mahasiswa UM dapat terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Pewarta: Lila Almira – Mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra Indonesia UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM