image_pdf

Oleh: Ifa Mufida (Dokter Poliklinik Universitas Negeri Malang)

BUGAR-Mengawali hari yang padat butuh aktifitas yang menyehatkan. Jalan kaki menjadi salah satu pilihan yang patut untuk dipertimbangkan. Hal ini dikarenakan adanya banyak manfaat yang bisa dirasakan. Maka, akan sangat merugi jika kita lebih memilih tidur di pagi kita dibandingkan melemaskan otot kaki kita dengan berjalan. Begitu juga, lebih nyaman menarik selimut dibandingkan berjalan sambil menghirup udara segar. Bahkan, berjalan bisa menjadi pilihan jika tempat tinggal kita tak begitu jauh dari tempat kita bekerja atau menuntut ilmu di perkuliahan.

Berjalan pada dasarnya adalah cara menakjubkan untuk bergerak meningkatkan aktivitas fisik dalam rutinitas harian. Tidak memakan waktu yang lama, cukup sekitar 15-30 menit saja untuk menyempurnakan misi jalan yang kita lakukan. Di sisi lain, jalan pagi juga merupakan cara memelihara kesehatan tubuh kita dengan murah dan mudah. Kita tak perlu mengeluarkan biaya untuk bisa berjalan di sekitar rumah. Tentunya selain sehat fisik yang kita peroleh juga bisa menjaga kesehatan mental kita. Olah raga ini juga bisa dilakukan siapa saja, dari yang muda hingga lansia.

Dilansir dari Healthline, berjalan di pagi hari akan memberikan energi yang lebih banyak sepanjang hari. Sebagaimana jurnal yang berjudul  “Vitalizing Effects of Being Outdoors and In Natureoleh Richard M. Ryan dkk menyimpulkan jika orang dewasa yang berjalan di luar ruangan selama 20 menit akan mendapatkan lebih banyak vitalitas dan energi daripada yang berjalan di dalam ruangan dalam jangka waktu yang sama. Dengan demikian, jika kita membutuhkan pembakaran energi di pagi hari, maka berjalan kaki merupakan pilihan yang tepat.

Selain itu, manfaat jalan kaki adalah bisa menambah kekuatan otot. Jika orang berjalan 10.000 langkah setiap harinya, dikatakan sama dengan berlatih di fitness centre, apalagi jika seseorang juga berjalan mendaki. Selain itu, kemungkinan mendapat cedera lebih kecil. Sedangkan manfaat jalan kaki untuk menurunkan berat badan dapat diperoleh jika berjalan dengan kecepatan sedang selama 30 menit serta dipadukan dengan diet sehat dan latihan kekuatan lainnya. Hal ini dikarenakan berjalan selama 30 menit akan membakar sekitar 150 kalori.

Ketika badan kita bergerak dan berjalan kaki secara cepat, bukan saja otot-otot badan yang diperkokoh, melainkan tulang tubuh juga. Hal ini dikarenakan untuk metabolisme kalsium, selain butuh paparan cahaya matahari pagi maka badan yang bergerak juga diperlukan. Tersebab, tidak cukup ekstra kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis, tubuh juga membutuhkan gerak badan. Tubuh juga memerlukan waktu paling kurang 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman osteoporosis. Mereka yang melakukan gerak badan sejak muda, dan cukup mengonsumsi kalsium, sampai usia 70 tahun diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman pengeroposan tulang. Menakjubkan bukan?

Demikianlah, manfaat olah raga berjalan kaki memang tidak dapat diragukan lagi. Mengutip dari situs Better Health, jalan kaki merupakan olah raga yang dapat meningkatkan kebugaran kardiovaskular serta paru-paru dan menurunkan resiko penyakit jantung serta stroke. Selain itu, berjalan kaki juga dapat mengontrol tekanan darah tinggi/ hipertensi, kolesterol, nyeri sendi dan diabetes. Hal senada sebagimana disampaikan oleh Asosiasi Jantung Amerika, berjalan kaki sama efektifnya dengan berlari dalam hal pencegahan penyakit jantung dan stroke. Aktivitas ini dapat mencegah penyakit jantung dengan menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol serta memperlancar sirkulasi darah.

Studi lain menyebutkan bahwa dengan membiasakan berjalan kaki sekitar 6 km per jam dengan waktu tempuh sekitar 50 menit, dikatakan dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, terutama pada mereka yang bertubuh gemuk (National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Diseases). Sebagaimana diketahui bahwa diabetes tipe 2 yang terdiagnosa awal dapat diatasi tanpa perlu minum obat, tetapi bisa dilakukan dengan memilih gerak badan rutin dan berkala. Bahkan dikatakan, selama gula darah bisa terkontrol hanya dengan cara bergerak badan (brisk walking), maka obat tidak diperlukan. Berdasarkan studi lain, ternyata berjalan kaki efek positifnya bagi pankreas lebih besar daripada jika orang berlari. Menurut studi tersebut, sekelompok orang yang berjalan kaki dalam enam bulan menunjukkan peningkatan daya tahan terhadap glukosa enam kali lipat dibanding mereka yang berlari.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Endocrinology juga menemukan hubungan antara olahraga dan peningkatan kesehatan otak. Tim studi mengatakan kepada satu sampel peserta yang berusia 65 tahun untuk mengikuti rutinitas harian normal, sementara kelompok lain diminta untuk menyelesaikan tiga latihan kardio di treadmill setiap minggu yang intensitasnya terus meningkat. Hasil studi menemukan bahwa mereka yang berada dalam kelompok olahraga terdapat peningkatan positif pada biomarker sehat pada akhir studi selama enam bulan. Hal inilah yang mejadi dasar bahwa berjalan kaki dikatakan bisa memberikan keuntungan terhadap kesehatan otak, salah satunya dengan mecegah penyakit alzheimer (dikenal dengan “pikun”).

Berjalan kaki juga dikatakan bisa mempertahankan kadar endorphin di dalam tubuh tetap tinggi sehingga bisa menjaga seseorang terhindar dari stress mental. Maka berjalan kaki diyakini bisa menjadikan suasana hati yang kurang baik akan menjadi lebih tenang sehingga memperbaiki suasana hati seseorang yang kurang baik. Hippokrates, dokter di masa Yunani kuno sudah mengatakan, “Berjalan adalah obat yang paling baik”. Ternyata berjalan tanpa henti selama 15-30 menit per hari bisa mengubah penampilan dan membuat tubuh tambah sehat. Tengok saja bukti alami dari nenek-moyang kita yang lebih banyak melakukan kegiatan berjalan kaki setiap hari, saat itu kasus stroke tidak sebanyak sekarang. Salah satu studi terhadap 70 ribu perawat (Harvard School of Public Health) yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun duapertiga. Demikianlah, sangat banyak manfaat dari berjalan kaki yang sudah dibuktikan. Maka benarlah adanya jika berjalan kaki menjadikan hidup kita lebih berarti? selesai.