image_pdf

Malang. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat fakultas secara hybrid. Kegiatan diawali dengan roadshow webinar bertopik “Sosialisasi Pilmapres FMIPA” yang digelar pada Senin (07/02) melalui google meet dengan pemateri yaitu Ananta Ardyansyah, salah satu Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) FMIPA 2021. 

Pendaftaran Mawapres tingkat fakultas dilaksanakan pada tanggal 8-14 Februari 2022 dengan persyaratan administrasi antara lain Daftar Hasil Studi (DHS), Karya Tulis Ilmiah (KTI), portofolio prestasi, dan daftar riwayat hidup. Sebanyak 13 mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan di FMIPA terdaftar pada kegiatan ini. Sepuluh peserta mengikuti serangkaian seleksi secara luring dan tiga lainnya secara daring melalui google meet karena terkendala pada kesehatan.

Peserta yang terdaftar akan mengikuti serangkaian seleksi seperti seleksi wawancara Bahasa Inggris dan konfirmasi portofolio prestasi pada (15/07), tes tulis Bahasa Inggris dan tes wawasan kebangsaan pada (16/07), dan presentasi KTI pada (20/07). Beberapa dosen FMIPA turut serta dalam proses penjurian,  diantaranya Husni Wahyu Wijaya, S.Pd., M.Si., Ph.D., Dr. Vivi Novianti, S.Si., M.Si., dan Ajeng Daniarsih, S.Si., M.Si. sebagai juri dalam seleksi wawancara Bahasa Inggris serta Dr. Evi Susanti, S.Si, M.Si., Erti Hamimi, S.Pd., M.Sc., dan Bakhrul Rizky Kurniawan, S.Pd., M.Pd. sebagai juri dalam presentasi KTI. 

Zahra Firdaus, selaku ketua pelaksana Pilmapres FMIPA 2022 mengungkapkan bahwa acara ini adalah bentuk dari serangkaian seleksi Pilmapres tingkat universitas, dan tujuan diadakan Pilmapres FMIPA adalah untuk mencari tiga nominator terbaik yang nantinya akan mewakili FMIPA di Pilmapres tingkat universitas. “Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar dan kini tinggal kalkulasi penilaian saja. Untuk kalkulasi sementara ini terlihat seimbang, karena setiap peserta memiliki kemampuan di bidang masing-masing. Ada public speakingnya bagus tetapi tes tulisnya kurang baik, begitu sebaliknya tes tulis Bahasa Inggris baik namun dalam menyampaikan ide kurang baik. Harapannya siapapun pemenangnya nanti semoga dapat mewakili FMIPA dalam Pilmapres universitas dengan baik agar bisa mewakili universitas di tingkat nasional,” jelasnya.

Di akhir penyampaiannya, Zahra menyampaikan pesan dari salah satu juri pada seleksi wawancara bahwa seseorang yang terpilih dalam Pilmapres bukan hanya seseorang yang harus berprestasi tetapi dia harus berdampak kepada orang lain. Jadi tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga berguna untuk lingkungan sekitar.

Pewarta  – Novita Eka Andriyana