image_pdf

Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Malang (UM) sukses menggelar kegiatan Pelatihan Senam Chikung pada Kamis-Jumat (11-12/08/2022). Pelatihan senam chikung terlaksana di Gedung C6, FIK UM lantai 7 dan diikuti oleh civitas UM. Mengusung tema “Upaya Mewujudkan Self-Care dan Peningkatan Imunitas Melalui Senam Chikung” pelatihan ini mendatangkan narasumber Dr. Frans Tshai yang sudah ahli mengenai gerakan senam Chikung.

 Wakil Dekan II FIK, Dr. Supriyadi, M.Kes., dalam sambutan menyampaikan bahwa  terselenggaranya pelatihan ini diinisiasi untuk memfasilitasi civitas UM dalam meningkatkan fisik dan kesehatan. Pasalnya, selama ini orientasi kegiatan yang diselenggarakan hanya cenderung ke prestasi. Maka dari itu, adanya pelatihan ini agar dapat dirasakan secara langsung manfaatnya. “Tujuannya supaya civitas akademika bisa merasakannya secara langsung. Jika ada yang berpotensi, dapat mengembangkan dan mengkaji lebih dalam sehingga nantinya dapat dibagikan ke mahasiswa. Kemudian mahasiswa menjadi ujung tombak untuk menyebarkan ke masyarakat,” ujar Dekan II FIK.

Dr. Supriyadi, M.Kes., menambahkan bahwa penting untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait adanya gerakan sederhana yang menyehatkan. Selama ini yang diketahui masyarakat gerakan yang sehat adalah aerobik. Padahal, terdapat gerakan lain yang lebih sederhana dan berorientasi pada kesehatan yaitu senam chikung.

Hal itu senada dengan pemaparan Dr. Frans Tshai yang menjelaskan bahwa Chikung merupakan pelatihan energi yang bermanfaat meningkatkan kondisi kesehatan. Senam Chikung melibatkan pelatihan sikap tubuh, teknik pernapasan dan pemfokusan pikiran. Terdapat lima istilah chikung yaitu chikung untuk melatih manusia berakhlak, chikung untuk mencapai pencerahan spiritual, chikung untuk diberikan umur yang panjang, chikung untuk bela diri, dan chikung medis. “Untuk kegiatan pelatihan senam ini termasuk chikung medis. Chikung medis bermanfaat untuk menyehatkan diri sendiri dan orang lain. Jadi bisa digunakan untuk terapi diri sendiri dan orang lain,” jelas Dr. Frans.

Dr. Frans kemudian memberikan contoh gerakan senam Chikung berupa teknik mediasi, teknik bernafas, dan teknik gerak. Teknik gerakan yang dicontohkan terlihat sederhana namun dapat dirasakan langsung manfaatnya. Hal itu membuat peserta sangat antusias dan fokus untuk mempraktikkan setiap teknik yang diajarkan. 

Di akhir kegiatan Wakil Dekan II FIK menyampaikan harapan terkait adanya pelatihan senam Chikung tersebut yakni pengembangan ilmu keolahragaan tidak sebatas berprestasi tetapi juga berorientasi ke kesehatan dengan kombinasi kearifan lokal.

Pewarta: Novita Eka Andriyana – Internship Humas UM