image_pdf
Prof. Hadi Nur sedang menjelaskan mengenai catalys pada kuliah tamu

Poor- Semangat mahasiswa jurusan kimia Universitas Negeri Malang (UM) diawal perkuliahan dibuktikan dengan terlaksananya kegiatan kuliah tamu yang menghadirkan dua narasumber dari Malaysia. Kedua narasumber yakni, Prof. Dr. Abdull Rahim bin Hj Mohd Yusoff dan Prof. Dr. Hadi Nur yang berasal dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM) pada kulilah tamu tersebut memaparkan mengenai “New Trends in Catalysis and Electrochemistry Research".

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Lt. 2 Gedung O1 Fakultas MIPA UM ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa dari jurusan kimia saja, melainkan para dosen dari jurusan kimia juga turut hadir pada kuliah tamu tersebut. Kuliah tamu yang mengawali kegiatan perkuliahan di semester genap ini dilaksanakan pada jumat (24/01).

Prof. Dr. Abdull Rahim sedang menjelaskan materi mengenai arsenik pada kuliah tamu

Dr. Sumari, M.Si selaku Ketua Jurusan Kimia UM menjelaskan makna penting dari tema yang diangkat pada kuliah tamu kali ini. Tema yang diambil mengenai penelitian yang pernah dilakukan oleh kedua narasumber ini merupakan pembahasan yang menarik untuk didiskusikan.  Prof. Dr. Abdull Rahim bin Hj Mohd Yosuff, salah satu narasumber pada kuliah tamu tersebut menjelaskan mengenai arsenik dan bahaya arsenik apabila terkandung dalam air.

“Arsenik adalah sejenis unsur kimia seperti besi, perak, dan emas. Di kamboja pencemaran air terjadi disebabkan oleh arsenik yang terkandunng dalam sumber mata air. Selain itu arsenik sangat berbahaya dikarenakan dapat menyebabkan kanker dan kematian”, terang Prof. Abdull.

Narasumber dan peserta foto bersama

Selain itu beliau juga menjelaskan bahwasanya air yang mengandung arsenik akan sangat berbahaya jika dikonsumsi secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama. Beliau juga menjelaskan bahwa air yang dicemari arsenik tidak mempunyai rasa, warna atau bau. Sedangkan banyaknya arsenik yang terkandung dalam air yang dikonsumsi tidak boleh lebih dari 10 ppb.

Beliau menjelaskan bahwa “Satu ppm sama dengan memasukkan satu kilogram gula ke dalam tangki air yang lebar dan panjangnya adalah 10m, sedangkan untuk satu ppb adalah sama dengan satu titik air dalam kolam renang olimpik” terang Prof. Abdull. Jadi jika air minum telah dicemari arsenik dengan jumlah melebihi 10 ppb, maka akan sangat beresiko bagi konsumen. Sehingga beliau menawarkan sebuah solusi yang dapat mengurangi kandungan arsenik dalam air, sebuah tangki air biosand yang dilengkapi dengan laterite.

Reporter: Salsabila Indana Zulfa-UM Public Relations Internship