image_pdf

Menyambut Hari Raya Nyepi, LPPP  (Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran) UM (Universitas Negeri Malang) adakan Seminar Nasional Kerohanian Hindu Tahun 2023 dengan tema “Landasan Nilai-Nilai Catur Brata Penyepian, Kita Mantapkan Karakter Masyarakat Hindu untuk Menciptakan Kehidupan yang Harmonis di Tahun Politik”. Seminar ini mendatangkan dua narasumber ahli di bidangnya dan dilaksanakan pada Sabtu (11/03) di Gedung Sasana Budaya UM. Kegiatan dihadiri oleh Sekretaris UM, Ketua dan Sekretaris LPPP UM, serta tamu undangan dari berbagai lembaga kerohanian Hindu di Malang.

Selaku ketua pelaksana kegiatan, Drs. Anak Agung Gde Rai Arimbawa, M.Sn., menjelaskan tujuan utama seminar ini adalah menciptakan wadah keharmonisan di lingkungan UM. 

“Terdapat kurang lebih 125 peserta dari berbagai instansi kerohanian di Kota Malang. Harapannya melalui kegiatan ini akan tercipta lingkungan yang positif dan harmonis, terutama di sekitar kampus. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah hadir dan membantu jalannya kegiatan ini,” pungkasnya.

Prof. Dr. Hardika, M.Pd., selaku Ketua LPPP turut menyampaikan rasa syukur atas para narasumber dan tamu undangan yang menyempatkan hadir. Dua narasumber tersebut adalah Dr. I Gede Suwindia S.ag., M.A., selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja dan Dr. Dewa Agung Gede Agung, M.Hum, selaku Dosen Departemen Sejarah UM.

Ketua LPPP tersebut juga menjelaskan LPPP selalu mengadakan seminar kerohanian setiap tahunnya. Kegiatan ini kerap dilakukan mendekati hari besar di agama masing-masing contohnya seminar kerohanian hindu yang selalu dilaksanakan mendekati Hari Raya Nyepi.

“Seminar yang dilaksanakan berdekatan dengan hari raya keagamaan tertentu ini akan memberikan semangat dan penghayatan yang luar biasa” ujar Ketua LPPP.

Selain itu, Prof. Hardika memberi pesan kepada para panitia dan staff LPPP untuk membimbing kegiatan hingga akhir dengan hati yang lapang. 

“Semua panitia bertanggung jawab atas pemenuhan hak-hak dan kewajiban dari seluruh peserta agar para tamu undangan merasa nyaman bertamu di UM,” tambahnya.

Seminar diikuti dengan khidmat oleh peserta terlihat dari besarnya antusiasme para penanya di sesi tanya jawab. Diskusi kritis terkait implementasi kerohanian di era disruptif dijawab dengan baik oleh para narasumber terkait. 

“Rendah hati itu boleh, tapi jangan sampai merasa rendah diri,” ujar Dr. Dewa selaku narasumber mengakhiri kegiatan pemaparan materinya.

Pewarta: Nawal Kamilah Ismail – Internship Humas UM