image_pdf

Universitas Negeri Malang (UM) berkomitmen menjadi universitas unggul yang menjadi rujukan dalam bidang pendidikan, dengan menanamkan keluhuran budaya bangsa pada proses pembelajarannya. Hal ini diperkuat kegiatan Fakultas Ekonomi (FE) dengan penyelenggaraan Seminar Nasional yang bertajuk “Menggali Nilai-nilai Ekonomi Ke – Indonesiaan Berbasis Pancasila”.

Seminar ini berlangsung pada Hari Selasa tanggal 29 Januari 2019 di Gedung Graha Cakrawala UM.  Dihadiri oleh 1300 peserta mahasiswa FE, mahasiswa Pascasarjana, Ketua Senat UM  Prof. Dr. H. Sukowiyono, S.H., M.Hum; Anggota Rapim UM, Wakil Walikota Malang  Sofyan Edi Jarwo, Dandim 0833 Kota Malang Letkol Inf Tommy Anderson;  Kapolsek Lowokwaru Kompol  Pujiono; Wakil Rektor I UM  Prof. Dr. H. Budi Eko Soetjipto, M.Ed., M.Si; Wakil Rektor III Dr. Mu’arifin, M.Pd; para dosen UM.

Pembicara utama seminar ini adalah Plt Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yaitu Prof. Dr. Hariyono, M.Pd, dan Dr. (HC) Sudhamek AWS, S.E., S.H. anggota Dewan Pengarah BPIP, Presiden Komisaris Garudafood, anggota Komite Ekonomi dan industri Nasional (KEIN). Acara dimulai dengan pemukulan gong oleh Wakil Rektor I, dan pemberian cinderamata kepada narasumber.

Ketua Pelaksana Kegiatan  Dekan Fakultas Ekonomi Dr. Cipto Wardoyo, S.E., M.Pd, M.Si. Ak., CA.  menyampaikan “Ketika kita belajar  tentang hukum, bahwa Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Semua bersumber dari segala hukum adalah Pancasila.  Kita diajak untuk mengupas, ada nilai-nilai apa dalam Pancasila,  khususnya dalam bidang ekonomi, oleh karena itu tidak salah  hal itu kita bahas hari ini. Untuk itu kami menghadirkan narasumber yang berkompeten yaitu:  Prof. Dr. Hariyono, M.Pd  dan Dr. (HC) Sudhamek AWS, S.E., S.H.” pungkas beliau.

Wawali Kota Malang menyatakan bahwa “Kedepan Pancasila menghadapi tantangan besar, terutama pada ekonomi global yang banyak bertumpu kepada nilai nilai pasar yang sangat liberal. Idiom siapa kuat, maka ialah yang akan menguasai pasar. Oleh karena itu, Pancasila sebagai dasar negara dan menjadi ideologi bangsa harus bisa menjadi penuntun semua, dalam mengurus utamakan kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan juga hubungan internasional”,

Wakil Rektor I UM  dalam sambutan pembukaan seminar menyatakan  “Pada era industri 4.0 ini segalanya telah berubah, saya kira dibidang ekonomi ini juga harus berubah. Oleh karena itu seminar Menggali Nilai-nilai Ekonomi Ke – Indonesiaan Berbasis Pancasila ini juga harus memperhatikan perkembangan teknologi.”

Kira-kira dalam seminar ini apa yang harus dikedepankan, kami berpikir bahwa pemerintah harus memberikan kebijakan-kebijakan yang pro kepada rakyat, dan pro terhadap penciptaan lapangan pekerjaan baru.

Menurut Hariyono, terkait ekonomi sama berat dengan Pancasila. Dinamika Pancasila saat ini berubah seiring perubahan jaman. “Kita punya masa lalu yang indah, sekarang memiliki hari yang gelap, dan sekian hari kemudian terang benderang. Sama halnya, Pancasila di era reformasi ini menghadapi tantangan yang sedemikian rumit.

Sebab, Pancasila kurang tercermin dalam peraturan perundangan. Jadi bagaimana upaya kita kembali menguatkan Pancasila sebagai jati diri dan nilai luhur bangsa kepada generasi muda,” jelas Prof. Dr. Hariyono, MPd.

Dr. (HC) Sudhamek HWS, SE, SH, “organisasi perusahaan harus mengikuti perubahan. Titik tekannya individu organisasi dengan pola framework, yang nantinya saling diintegrasikan. Jika diibaratkan dalam negara yaitu pola Revolusi Mental. Kita terapkan konsep secara mikro menuju makro.  Penerapan Pancasila, dari individu kalangan mahasiswa dulu hingga kampus”.

Penulis: Ony Herdiyanto/Budiharto