image_pdf
Ananta Ardyansyah mahasiswa S1 Pendidikan Kimia FMIPA UM

Poor. Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) berhasil peroleh juara 1 lomba Esai Nasional Ramadhan Di Kampus 1441 H (RDK 41 ITS) yang diselenggarakan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) secara daring pada (20/5). Melalui lomba Esai Ramadhan RDK 41 ITS dengan tema “Bersinergi Meningkatkan Taqwa menuju Terciptanya Umat Madani” diharapkan dapat membuat banyak pemuda tergugah hatinya untuk berikhtiar meningkatkan ketaqwaan dan kualitas diri.

Kemajuan teknologi di era 4.0 yang semestinya menjadi penyokong pemuda untuk selalu bertaqwa dan unggul  belum sepenuhnya tercapai, banyak kecanggihan teknologi yang justru membuat pemuda kian menyimpang dari agama yang seharusnya digenggam erat. Metode syiar islam konvensional guna mengingatkan pemuda akan agama tidak sepenuhnya dapat menarik minat, oleh karenanya diperlukan metode syiar islam yang sesuai dengan perkembangan teknologi agar pemuda dapat kembali bersinergi meningkatkan taqwa menuju terciptanya umat madani. Pemikiran-pemikiran pemuda yang sarat akan nilai-nilai islam dan taqwa dalam kehidupan bermasyarakat patut untuk dituangkan dalam kalimat-kalimat yang sedap dibaca.

Ananta Ardyansyah, mahasiswa S1 Pendidikan Kimia berhasil membawa karya “Diskursus Masyarakat Madani Tanpa Anxiety Disorder : Spirit Menjaga Ukhuwah Di Tengah Wabah”. Ananta menjelaskan gangguan kecemasan pada masyarakat misal terlihat pada kasus penolakan pemakaman jenazah pasien Covid-19 di beberapa daerah. Kasus terbaru terjadi di Semarang, jenazah perawat Covid-19 ditolak warga setempat meskipun pemakaman telah sesuai dengan protokol Covid-19.

Kasus-kasus tersebut menunjukkan bahwa sedang terjadi degradasi rasa persaudaraan akibat anxiety yang berlebihan. Rasa egoisme masyarakat lebih dominan daripada rasa sadar akan tolong menolong. Padahal perintah tolong menolong telah tercantum dalam Q. S Al-Ma’idah(5): 2. Tanpa disadari, anxiety masyarakat menuntun pada sikap untuk mencari keamanan dengan menyingkirkan segala hal yang telah terstigma tanpa memandang lingkungan. Patut disayangkan, hanya karena rasa kecemasan membuat masyarakat lupa rasa persaudaraan.

"Anxiety dapat diatasi dari dalam diri seorang secara sejak dini. Hal tersebut termaktub dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’d(13): 28. Dalam ayat ini telah dijelaskan dengan mengingat Allah dapat menentramkan hati. Hal ini dapat diaplikasikan dalam sebuah kegiatan yang dapat meningkatkan ketenangan hati” tambahnya.

Ananta merasa senang karena bisa memaksimalkan potensi diri di masa pandemi Covid-19, tentunya keterbatasan di tengah kegiatan serba on line juga bisa menjadi upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui pemikiran-pemikiran pemuda Indonesia.

Author: Siti Nuradilla - UM Public Relations Internship