image_pdf

Tahun 2023, Departemen Geografi Universitas Negeri Malang (UM) dan sejumlah lembaga riset dan pendidikan dari Indonesia dan Australia sukses sebagai salah satu pemenang hibah riset kolaboratif Internasional Indonesia Australia melalui platform KONEKSI. Program ini adalah hasil dari kerja sama bilateral antara pemerintah Australia dan Indonesia, dengan fokus pada isu-isu lingkungan dan perubahan iklim selama periode 2023-2021.

UM bergabung dengan tim riset kolaboratif bersama beberapa universitas terkemuka di Australia seperti University of Queensland dan Monash University, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di tingkat nasional. Dua dosen dari Departemen Geografi UM, dipimpin oleh Bagus Setiabudi Wiwoho, S.Si., M.Si., PhD yang menjadi bagian dari tim ini.

“Pada riset ini kami mengambil tema “Addressing vulnerabilities and enhancing resilience in the smallholder value chains of Java’s peri-urban food supply systems”, tema riset ini merupakan salah satu dari 38 tema riset yang berhasil terpilih dari ratusan proposal yang diajukan, dengan total dana hibah mencapai sekitar 2,16 milyar rupiah. Oleh karena itu kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mensukseskan riset ini,” ujar Bagus.

Riset ini direncanakan berlangsung selama 12 – 18 bulan, dimulai pada Agustus 2023. Fokusnya adalah memahami sistem rantai nilai petani kecil di pinggiran kota yang memasok pangan ke Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Selain itu, penelitian ini akan mengembangkan model dinamika sistem dan strategi intervensi untuk mengatasi kerentanan terhadap perubahan iklim, dengan tujuan meningkatkan ketahanan, inklusivitas, dan keberlanjutan rantai nilai pasokan pangan petani kecil di wilayah tersebut.

Bagus Setiabudi Wiwoho, S.Si., M.Si., PhD (tiga dari kiri) sedang berdiskusi dengan petani dan kepala UPTD di Sleman terkait dengan kondisi pertanaman, faktor pembatas tanaman, dan tingkat kemampuan serta kesesuaian lahan untuk pertanin padi dan kangkung, Mei 2024

Program kolaborasi riset ini juga sebagai upaya dalam mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dari 17 goals dalam SDGs, riset yang dilakukan ini sesuai dengan goals kedua dalam SDGs yakni tanpa kelaparan (zero hunger) dikarenakan sistem rantai nilai petani kecil yang menyediakan pangan ke kota-kota besar di Jawa, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya akan dieksplorasi. Oleh karena itu riset ini dapat membantu mengidentifikasi strategi intervensi untuk meningkatkan produksi pangan dan mengurangi kelaparan.

Bukan hanya goal kedua, akan tetapi riset juga sesuai dengan goals ketiga belas dalam SDGs yaitu penanganan perubahan iklim (climate action). Hal ini disebabkan, riset bertujuan untuk mengidentifikasi poin-poin kerentanan rantai nilai terhadap perubahan iklim dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan sistem rantai nilai pasokan pangan petani kecil.

Kegiatan tim riset dalam pengamatan sifat morfologi tanah dan pengumpulan sample tanah untuk penentuan sifat fisik kimia tanah sebagai penentu kemampuan dan kesesuaian lahan pertanian bersama surveyor dan peneliti BRIN, petani, dan penyuluh di Dukun – Magelang, Mei 2024.

Pendekatan kolaboratif dan interdisipliner menjadi fokus utama dalam riset ini, dengan penekanan pada kemitraan dan keterlibatan dengan para pemangku kepentingan dalam bidang pertanian seperti dinas pertanian, Bappeda dan petani serta lembaga-lembaga terkait. Harapannya, hasil dari riset kolaboratif ini akan tidak hanya meningkatkan kualitas penelitian dosen dan mahasiswa, tetapi juga memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat di luar lingkup kampus.

Pewarta: Ike Sari Astuti, S.P., M.Nat.Res.St., Ph.D – Dosen Geografi UM

Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM