image_pdf

Sambutan dari Prof. Dr. Markus Diantoro selaku ketua LP2M

Poor.  Sosialisasi dan Koordinasi Penyusunan Proposal Matching Fun merupakan sebuah kegiatan penyusunan proposal yang bekerja sama dengan berbagai mitra. Kegiatan ini mempunyai tujuan “Membangun ekosistem merdeka belajar pada kampus merdeka sebagai upaya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di perguruan tinggi melalui penyusunan proposal Matching Fun” diketahui kegiatan ini dilaksanakan pertama kali di tahun ini.

Prof. Dr. Markus Diantoro selaku ketua LP2M mengatakan dalam sambutannya bahwa LP2M mewakili Universitas Negeri Malang diminta untuk mengkoordinasikan matching fun bukan sekedar ada yang lolos tapi banyak yang lolos untuk di danai. Beliau juga menjelaskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membuat arah baru terkait dengan pendidikan, penelitian, dan pengabdian yang ditampilkan dalam indikator kinerja utama. Pembelajaran dinyatakan dalam kampus merdeka. Selain itu Kementerian Riset dan Teknologi sudah searah dengan Kemendikbud yaitu membuat arah baru untuk periode tertentu berupa hibah yang nantinya diluncurkan ke dosen lalu ke Universitas atau Institusi terkait prioritas yang diubah dari level dasar lalu sekarang diperbanyak jumlah proposal dan dana di terapan dan pengembangan.

Penyampaian materi terkait sosialisasi dan teknis disampaikan oleh
Bapak Prof. Dr. Muhammad Alfian Mizar

Beliau juga mengatakan kegiatan ini dilihat dari sisi pekerjaan yang dilakukan peneliti dari berupa model menuju ke berupa produk yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat industri yang berdampak ekonomi. Menurut beliau istilah yang digunakan adalah kreatif menuju ke inovatif. Kedua istilah tersebut sering tertukar. Padahal arti dari keduanya berbeda. Kreativitas masih dalam pemikiran jika inovatif sudah di implementasikan.

“Jadi di matching fun ini perlu adanya kerja sama bukan sekedar antar dosen namun juga antar instansi, kita harus mempunyai mitra dari industri sesuai dengan penelitian, bekerja sama secara internal maupun  eksternal harus dilakukan secara optimal” ujar beliau.

Penyampaian materi atching Fund 2021

Selanjutnya penyampaian materi terkait sosialisasi dan teknis disampaikan oleh Bapak Prof. Dr. Muhammad Alfian Mizar. Beliau menjelaskan bahwa matching fun ini dikemas dalam kedaireka dan kiranya perlu diraih supaya iptek yang dimiliki bisa termanfaatkan. Beliau juga mengatakan ada dua hal yang harus benar benar diperhatikan.

Pertama matching fun ini untuk menjembatani iptek yang dimiliki untuk di implementasikan ke masyarakat umum atau lembaga ataupun yang lebih spesifik masyarakat industri. Iptek yang akan di implemantasikan pun adalah iptek terapan. Kedua sebelum menyusun proposal harus ada komunikasi dengan mitra, baik mitra industri atau mitra lembaga melalui surat kesediaan kerjasama dan hubungan pendanaan. Dua hal tersebut perlu dipahami. Karena jika tidak matching fun tidak bisa dilaksanakan.

“Langkah awal setelah sosialisasi adalah menghubungi mitra dengan ketersediaan pendanaan kemudian ditindaklanjuti dengan workhshop pendampingan dengan narasumber dari ristekdikti” jelas beliau.

Harapan baik dari Bapak Prof. Dr. Markus Diantoro maupun Bapak Prof. Dr. Muhammad Alfian Mizar. adalah segera disusunnya proposal tersebut, dan dicermatai dengan baik, serta harus semangat, berjuang, dan berkarya agar proposal bisa lolos dan bisa di danai.

Pewarta           : RIZKA PUTRIANA – Internship Humas UM