image_pdf
Prof. Dr. Ir. Bakhrani Rauf, M.T., IPU menjadi narasumber kegiatan Sosialisasi dan Penyusunan Proposal Pengabdian kepada Masyarakat DRTPM dan Kemeterian lainnya yang diselenggarakan LPPM UM, Kamis, 11 Januari 2024, di Aula Graha Rektorat Lantai 9 UM.

Malang, Pengabdian kepada masyarakat bukan hanya menjadi tugas, tetapi juga suatu keharusan sebagai bagian integral dari misi universitas. universitas sebagai lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab sosial untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Hal tersebut di atas yang melatarbelakangi kegiatan Sosialisasi dan Penyusunan Proposal Pengabdian kepada Masyarakat, Dana Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) dan Kemeterian lainnya yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UM, Kamis, 11 Januari 2024, di Aula Graha Rektorat Lantai 9 UM. Kegiatan ini diikuti oleh para dosen yang ditugaska oleh masing-masing fakultas di lingkungan UM.

Prof. Dr. Ahmad Munjin Nasih, S.Pd., M.Ag., membuka kegiatan Sosialisasi dan Penyusunan Proposal Pengabdian kepada Masyarakat DRTPM dan Kemeterian lainnya yang diselenggarakan LPPM UM, Kamis, 11 Januari 2024, di Aula Graha Rektorat Lantai 9 UM.

Wakil Rektor III UM Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Inovasi, Prof. Dr. Ahmad Munjin Nasih, S.Pd., M.Ag., menyampaikan, bahwa penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. UM terus mendorong setiap proposal penelitian harus dibarengi dengan rencana  kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Kegiatan Sosialisasi dan Penyusunan Proposal Pengabdian kepada Masyarakat DRTPM dan Kemeterian lainnya yang diselenggarakan LPPM UM, Kamis, 11 Januari 2024, di Aula Graha Rektorat Lantai 9 UM.

“Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah dua aspek yang saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat. Kami mendorong para Sivitas UM untuk melakukanan kegiatan penelitian yang juga dibarengi pengabdian kepada masyarakat. Hal ini mencerminkan komitmen universitas untuk tidak hanya menjadi pusat pengetahuan, tetapi juga sebagai lembaga yang turut serta aktif dalam meningkatkan kualitas hidup dan memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas,” jelas Prof. Dr. Ahmad Munjin Nasih, S.Pd., M.Ag. saat membuka acara sosialisasi.

Penelitian menjadi landasan utama dalam memperluas wawasan, mengembangkan metode baru, dan menemukan solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam konteks ini, penelitian tidak hanya menjadi upaya mencari jawaban terhadap pertanyaan ilmiah, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk menghasilkan inovasi dan memberikan kontribusi nyata kepada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di samping itu, pengabdian kepada masyarakat merupakan wujud konkret dari penerapan pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan melalui penelitian. Melalui kegiatan pengabdian, hasil penelitian dapat diterapkan dan dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat mencakup berbagai kegiatan seperti pelatihan, penyuluhan, pemberian layanan, branding dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesejahteraan dan memberikan solusi bagi masalah-masalah sosial.

“Dengan demikian, sinergi antara penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di UM menciptakan ekosistem akademis yang berorientasi pada penerapan pengetahuan untuk kepentingan sosial dan pembangunan yang berkelanjutan,” tambahnya.

Narasumber kegiatan yang juga merupakan Guru Besar Bidang Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Dr. Ir. Bakhrani Rauf, M.T., IPU., memberikan pencerahan mengenai langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam menyusun proposal pengabdian kepada masyarakat. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya perencanaan yang matang dan keterlibatan aktif dari semua pihak terkait untuk memastikan keberhasilan proyek pengabdian.

“Mengapa proposal penelitian kita ditolak?, kita evaluasi, apakah  tim kita sudah multidisiplin ilmu, minimal dua disiplin ilmu. Apakah sudah melibatkan mahasiswa, sudah sesuaikah proposal kita sebagaimana panduan penulisan proposal,” terang pemilik 260 hak cipta dalam 5 tahun terakhir ini.

“Selain itu, implementasi IPTEKS yang teruraikan secara lengkap, jelas dan disertai spesifikasi gambar yang informatif. Kemudian dari sisi operasional juga harus didukung perencanaan keuangan yang rasional. kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat memecahkan masalah, komprehensif, bermakna, tuntas, dan berkelanjutan,” lanjutnya.

Salah satu contoh hal yang menjadi alasan dikembangkannya program Program Kemitraan Masyarakat atau PKM, pertama, masyarakat yang produktif secara ekonomi, kedua, masyarakat yang belum produktif secara ekonomis, tetapi berhasrat kuat menjadi wirausahawan; dan ketiga masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi. Skema seperti ini harus dijelaskan secara baik.

Dosen yang sekaligus Ketua LP2M UNM ini juga menegaskan perlunya sinergitas masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian. Ia katakan bahwa keberhasilan suatu proyek pengabdian tidak hanya bergantung pada kontribusi dari pihak universitas, tetapi juga sangat tergantung pada partisipasi aktif dan dukungan masyarakat setempat. Sinergitas ini dianggap sebagai kunci utama dalam mencapai tujuan pengabdian kepada masyarakat.

Seminar ini merupakan kelanjutas atas kegiatan sosialisasi penyusunan proposal penelitian kemarin (10/1/2024) yang diselenggarakan LPPM UM. Forum ini berhasil menciptakan ruang dialog yang interaktif antara pemateri dan peserta. Diharapkan, pengetahuan yang diperoleh dari seminar ini akan membuka jalan bagi penyusunan proposal pengabdian kepada masyarakat yang lebih efektif dan berdampak positif.  

Pewarta : Suhardi – Humas UM