image_pdf

Poor. Tax Center (TC) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Malang (UM) menggelar pelatihan pajak bagi mahasiswa calon relawan pajak UM secara daring melalui google meet pada Rabu-Sabtu (19-22/01). Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara TC FE UM dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) secara berkelanjutan dari tahun ke tahun. Di tahun 2022 ini, DJP memberikan kesempatan kepada 30 orang mahasiswa UM untuk melayani wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Malang, KPP Singosari, dan KPP Kepanjen.

Pemilihan relawan pajak ini dilakukan terhadap 115 mahasiswa pendaftar relawan pajak melalui seleksi berkas dan wawancara sejak 10 hingga 18 januari lalu hingga terpilih 30 orang yang akan mewakili UM. Pelatihan kali ini, dihadiri oleh 40 orang dengan tujuan menempatkan 10 mahasiswa sebagai Tax Warrior. Tax Warrior inilah yang akan mendapatkan mandat dalam membantu pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) wajib pajak di UM bulan maret mendatang yang merupakan program kerja rutin TC FE UM. 

Dalam agenda ini, kegiatan menghadirkan pemateri dari Mahasiswa Dewan Pertimbangan Organisasi Tax Lover Community (TLC) FE UM sebagai organisasi dibawah TC FE UM. Pelatihan ini telah dilaksanakan selama beberapa kali dengan rincian materi yakni, kesadaran pajak, pengisian SPT 1770S dan 1770SS, kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, serta code of conduct. Kedepannya TC FE UM akan menyelenggarakan pelatihan pajak dengan mengundang pemateri dari perwakilan DJP serta dosen FE UM. 

Nuriah Muyassaroh, salah satu pemateri dalam pelatihan ini menyampaikan, “tujuan pelatihan relawan pajak ini adalah untuk meningkatkan kompetensi relawan pajak, baik dari pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Hal ini bersifat krusial karena relawan pajak akan terjun ke lapangan untuk berhadapan langsung dengan masyarakat, sehingga sebisa mungkin mereka mempunyai kompetensi untuk mengedukasi masyarakat. Selain itu relawan pajak UM merupakan representatif yang membawa citra nama UM serta organisasi Tax Center UM.” ujarnya.

Pewarta – Rani Destia Wahyuningsih