image_pdf

Kompetensi mahasiswa dewasa ini perlu didukung dengan sertifikat yang memadai. Hal tersebut menjadi alasan Universitas Negeri Malang (UM) mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP-P1) yang berada di bawah naungan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Dimulai tahun 2019, LSP-P1 sudah menerbitkan lisensi kompetensi bagi ribuan mahasiswa UM. 

untuk mempertahankan kualitasnya, Setiap 3 tahun sekali, Asesor Kompetensi yang terdiri dari dosen UM berbagai bidang dimonitor dengan sertifikasi ulang atau biasa disebut Recognition Current Competency (RCC). Tahun ini, RCC dibawahi langsung dan diawasi oleh BNSP pada Rabu (25/10) di Gedung A.21 Sekolah Pascasarjana Lantai 9.

Dr. Makbul Muksar, S.Pd., M.Si., sebagai Direktur LSP-P1 UM menuturkan kegiatan ini dikawal langsung oleh BNSP. “Kami inikan kepanjangan tangan dari BNSP untuk melakukan uji kompetensi bagi mahasiswa di UM. Ada 3 gelombang tes setiap tahunnya. Untuk saat ini masih sertifikasi ulang bagi Asesor Kompetensi untuk monitoring langsung dari BNSP,” tutur Dr. Makbul.

Terdapat 19 skema yang dapat dilisensikan di UM untuk saat ini, yaitu: Chef de Party Pastry, Service Kelistrikan Kendaraan Roda 4, Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Muda, Teknisi Instalasi Listrik Penerangan Daya Fasa Satu, Teknisi Utama Jaringan Komputer, Assistant Executive Chef, Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat, Instruktur Senior, Kepemanduan Wisata, Jenjang 5 Bidang Kewirausahaan Industri, Penerbitan Buku, Pengelolaan Laboratorium, Perancangan Mekanik Umum, Pustakawan Ahli Pertama, Teknisi Otomasi Industri, Desainer Grafis Junior, Supervisor Custom Made Wanita, Desainer Busana Anak, Wanita, dan Pria, serta Asisten Desainer Busana Anak, Wanita, dan Pria. 

“Skema ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini masih didominasi kompetensi di Fakultas Teknik, karena cikal bakal LSP-P1 ini memang dari Fakultas Teknik. Tahun ini kami masih menyusun 21 skema baru untuk kompetensi lain agar bisa menjangkau lebih banyak mahasiswa,” sambung Direktur LSP-P1 UM.

Ketua Pelaksana RCC, Dr. Agus Hery Supadmi Irianti, M.Pd., menuturkan sejarah terbentuknya LSP-P1 beserta kegiatan LSP-P1 dalam satu tahun, termasuk pelaksanaan RCC yang merupakan arahan dari BNSP.

“LSP-P1 ini sudah direncanakan sejak 2017 dan berhasil direalisasikan pada tahun 2019. Pada kepengurusan pertama sudah 2.500 lebih kompetensi mahasiswa yang sudah kami tangani. Untuk kepengurusan kedua ini, pada satu tahun pertama target akan melaksanakan tes sertifikasi sebanyak 3 gelombang, dimana  pada gelombang pertama ada 460 mahasiswa dan pada gelombang kedua ada 325 mahasiswa. Nantinya masih ada gelombang 3 yang kami persiapkan setelah RCC ini. RCC ini sendiri diadakan setiap 3 tahun sekali untuk monitoring asesor kompetensi masih layak menguji atau tidak,” ujar Dr. Agus Hery.

“Saat ini ada 59 Asesor dari 19 skema. Karena ada persyaratan 1 skema harus memiliki 2 asesor sekaligus. Pada RCC ini ada sekitar 32 asesor yang ditinjau ulang untuk diuji kelayakannya, sehingga ketika nanti melakukan asesmen terhadap mahasiswa bisa benar-benar menghasilkan sertifikasi yang valid,” pungkas Ketua Pelaksana RCC tersebut.

Pewarta: Nahdiatul Affandiah – Internship Humas UM

Editor: Luthfi Maulida Rochmah