image_pdf

Malang – Melangkah maju dalam mendukung pendidikan berkualitas dan pembangunan berkelanjutan, lima Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) dari berbagai disiplin ilmu resmi akan dikukuhkan pada Kamis (17/4). Langkah ini menjadi bukti nyata kontribusi UM terhadap pengembangan ilmu pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan global sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Prof. Dr. Parlan, M.Si.: Metakognisi dalam Pembelajaran Kimia

Prof. Parlan dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dalam bidang Metakognisi dalam Pembelajaran Kimia. Beliau mengembangkan strategi pembelajaran metakognitif PDCA (Preparing, Doing, Checking, Assessing) yang memadukan teori metakognisi dengan konsep penjaminan mutu. Strategi ini terbukti meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi kimia, kemampuan berpikir tingkat tinggi, serta keterampilan proses sains.

Langkah ini mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Strategi tersebut dirancang untuk membantu siswa mengaitkan pengetahuan baru dengan pengalaman sebelumnya sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Prof. Apif Miptahul Hajji, Ph.D.: Teknologi Hijau untuk Infrastruktur

Guru Besar Fakultas Vokasi (FV) bidang Teknologi Rekayasa Konstruksi Berwawasan Lingkungan ini menyoroti pentingnya inventori emisi gas rumah kaca dari peralatan konstruksi. Prof. Apif mengembangkan model berbasis produktivitas untuk memperkirakan emisi dan konsumsi bahan bakar secara akurat. Karyanya mendukung SDG 9: Inovasi dan Infrastruktur. Data yang dihasilkan dari penelitian ini dapat membantu industri konstruksi dalam mengurangi dampak lingkungan dari proyek-proyek mereka.

Prof. Dr. Agus Timan, M.Pd.: Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan

Sebagai Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) bidang Manajemen Satuan Pendidikan, Prof. Agus menekankan pentingnya sinergi antara sekolah, masyarakat, dan sektor swasta. Upaya ini bertujuan untuk memperkuat partisipasi masyarakat dalam manajemen sekolah, yang selaras dengan SDG 4 dan SDG 17: Kemitraan untuk Tujuan. Kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak diyakini mampu mewujudkan pendidikan berkualitas secara berkelanjutan.

Prof. Dr. Syamsul Hadi, M.Pd., M.Ed.: Vokasionalisme-Liberal

Menjadi Guru Besar Fakultas Teknik (FT), Prof. Syamsul menawarkan konsep pendidikan berbasis liberal-vocationalism, yang mengintegrasikan pendidikan vokasional dengan kemampuan generik. Kurikulum ini dirancang untuk membekali siswa dengan keterampilan teknikal sekaligus kecakapan hidup, relevan dengan SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Pendekatan ini memastikan bahwa lulusan tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu berkembang sepanjang karier mereka.

Prof. Anik Nunuk Wulyani, Ph.D.: Literasi di Era AI

Prof. Anik dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Sastra (FS) bidang Strategi Pembelajaran Extensive Reading. Ia menyoroti pemanfaatan teknologi AI untuk meningkatkan literasi siswa dan kompetensi guru bahasa Inggris. Penelitiannya mendukung SDG 4 dan SDG 9. Inovasi teknologi ini dirancang agar dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik sekaligus mendukung pengembangan literasi siswa secara holistik.

Pengukuhan lima Guru Besar ini mempertegas posisi Universitas Negeri Malang sebagai institusi yang berkomitmen pada inovasi pendidikan, penelitian, dan keberlanjutan. Kontribusi mereka tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan nasional tetapi juga memperkuat upaya Indonesia dalam mencapai target SDGs. Upaya ini diharapkan dapat membawa dampak signifikan bagi dunia pendidikan dan masyarakat secara luas.

Pewarta: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM