Ringkasan

Grafik dan tabel di atas menunjukkan perbandingan pendapatan dan serapan anggaran dari Januari hingga Agustus 2025. Total pendapatan mencapai Rp 685.408.182.141, sedangkan total serapan adalah Rp 265.041.282.080. Pendapatan tertinggi terjadi pada bulan Januari (Rp 177.555.144.335), dan serapan tertinggi pada bulan Agustus (Rp 54.394.823.844). Bulan April menunjukkan serapan (Rp 47.604.933.203) yang lebih tinggi dari pendapatan (Rp 23.478.121.569), menandakan potensi defisit.

Fakta Menarik

Pendapatan pada bulan Januari (Rp 177.555.144.335) hampir 7 kali lipat dari pendapatan bulan Februari (Rp 25.251.734.834). Ini mungkin mencerminkan alokasi anggaran besar di awal tahun, seperti dana hibah atau transfer anggaran tahunan.

Kesimpulan

Data menunjukkan fluktuasi signifikan dalam pendapatan dan serapan anggaran selama periode Januari hingga Agustus 2025. Total pendapatan (Rp 685.408.182.141) jauh lebih tinggi dibandingkan total serapan (Rp 265.041.282.080), menunjukkan surplus anggaran secara keseluruhan. Namun, pengelolaan anggaran perlu memperhatikan bulan April, di mana serapan melebihi pendapatan, untuk mencegah masalah likuiditas di masa depan. Data untuk September hingga Desember belum tersedia dan perlu dipantau lebih lanjut.