image_pdf

Demi wujudkan kualitas laboratorium yang unggul, Universitas Negeri Malang (UM) gelar Diklat dan Sertifikasi BNSP Skema Petugas K3 Laboratorium yang ditujukan kepada pengelola laboratorium yang terdapat di UM. Visitasi laboratorium dilakukan di semua fakultas UM yang memiliki laboratorium, meliputi Laboratorium Sentral Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Laboratorium Fakultas Sastra, Laboratorium Fakultas Kedokteran, Laboratorium Fakultas Teknik, Laboratorium Fakultas Vokasi, Fakultas Ilmu Sosial. Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu-Kamis (24-25/04) yang ditutup pada Jumat (26/04) dengan ujian kompetensi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). 

Selain penyampaian materi, kegiatan di hari kedua ini dilanjutkan dengan simulasi pengoperasian APAR (Alat Pemadam Api Ringan) oleh Kepala Seksi DAMKAR Kota Batu, Bambang Satrio, S.Sos., M.M., serta memaparkan penggunaan APAR dan penempatan yang benar untuk APAR

“Untuk penempatan APAR sendiri dianjurkan untuk tidak melebihi 1,25 meter di atas permukaan lantai. Mengingat bahwa ketinggian manusia berbeda-beda, serta APAR sendiri memiliki beban yang lumayan berat,” ucap Bambang Satrio.

Kegiatan selanjutnya dilanjutkan visitasi untuk beberapa laboratorium pada Laboratorium Sentral Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Laboratorium Fakultas Teknik. Kegiatan pun dilanjutkan dengan menjelaskan kekurangan dan kelebihan dari laboratorium yang dipaparkan langsung oleh HSE Officer PT Wijaya Karya (WIKA) Aldis Nurudin Islami S.Pd., terkait dengan beberapa laboratorium yang kurang baik dalam pembuatannya.

“Seperti yang kami lihat tadi laboratorium Fakultas Teknik cenderung kurang baik, karena laboratorium tersebut kurang adanya ventilasi yang cukup, dikarenakan dari laboratorium tersebut juga menggunakan tabung yang cukup besar. Hal tersebut kurang efisien jika laboratorium tersebut tidak adanya ventilasi udara yang cukup,” pungkas Aldis.

Selanjutnya Aldis juga mengungkapkan adanya kelengkapan dari Laboratorium Sentral Fakultas MIPA yang memiliki banyak ventilasi, “Karena FMIPA cenderung memiliki bahan-bahan kimia yang sering digunakan, FMIPA sangat apik dengan banyaknya ventilasi yang dibuat, tetapi di Laboratorium Sentral FMIPA sendiri kurang adanya lemari asam yang terpampang, mengingat kegunaan lemari asam sangat sering digunakan untuk mengolah bahan bahan kimia,” ungkap Bapak Aldis.

Antusiasme para peserta dalam mengikuti serangkaian kegiatan simulasi pengelolaan laboratorium hari ini akan diuji langsung di hari ketiga besok Jumat (26/04) oleh tim asesor BNSP.

Pewarta: Soni Subhan Muttaqin – Internship Humas UM

Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM